dengan kuat orientasi puitikanya yang romantik-religius.
Simbol-simbol alam seperti siwalan, laut, angin yang mengukir
gunung, garam, kecebong, kangkung, dan seterusnya, diisi
dengan serapan makna yang melambangkan posisi hubungan
segitiga antara manusia, Tuhan, serta alam yang tak terpisahkan.
Tuhan yang penuh misteri dan alam yang bersifat simbolik,
coba dimediasi oleh beliau dengan menggunakan rasa dan
logika hati yang luwes, bahkan tanpa batas. Dengan mengutamakan
locus imajinasi, Zawawi men-drive kita untuk menjelajah berbagai
cakrawala kemungkinan.
Sajak Kakek Dan Cucu, menggambarkan gap epistemologis