Mohon tunggu...
Em Amir Nihat
Em Amir Nihat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Kecil-kecilan

Kunjungi saya di www.nihatera.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Big Brother (Gengster)

27 Mei 2017   01:42 Diperbarui: 27 Mei 2017   02:41 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Banyak korban berjatuhan,polisipun berhasil memukul mundur kubu Ical dan Bram.Ical terbunuh terkena tembakan sniper.Sementara Bram bisa meloloskan diri.Walau ia terluka terkena sabetan pedang dari anak buahnya Ical.

Kedua kubu ditangkap polisi dan polisipun mengadakan konferensi pers…

“Kami berhasil membunuh salah satu gembong penjahat di negeri ini.Dia adalah gembong narkoba nomer wahid di negeri ini.Inisalnya I.Tetapi salah satu dari mereka berinisal B telah meloloskan diri.Kami telah menutup segala jalan yang bisa dilewati untuk keluar dari Bali.Jadi kami yakin dalam waktu dekat akan menangkap mereka”

Zarot yang tak sengaja menonton tivi,kaget dibuat kepalang.Ical tewas dan Bram sedang dalam proses perburuan.Zarotpun penasaran apakah don Marko masih hidup.Don Marko adalah perisai bisnisnya,iapun mencari keberadaan Don Marko.

Namun hal itu sia-sia saja,Anak buahnya melaporkan bahwa Don Marko tewas ditikam menggunakan belati.pihak kepolisianpun berspekulasi bahwa itu adalah pertarungan antar geng.

“Anjing! Don Marko tewas.. Bram pasti membunuhnya,Ical sudah tewas.Bram dalam proses pengejaran.Aku harus memutus kontak dari Bram jika aku ingin lolos dari kepolisian.Tinggal,Rimba apa kabarnya dia ini.” Kata Zarot dengan penuh kegelisahan dan kecemasan

Rimba sudah tewas bos..Rimba sudah tewas..

Kaget lagi..Zarot tak habis pikir.Siapa yang mengobrakabrik MacanKumbang.

“kurangajar..siapa dalang dari semua ini.Pasti ada pihak yang diuntungkan dari semua ini.” Zarot mencoba berfikir dan berspekulasi.

“BIG BROTHER! Brengsek.. tak salah lagi,merekalah dalang dibalik semua ini.ternyata transaksi senjata hanyalah kedok untuk mengadudomba dan menghancurkan semua ini.

“ini adalah deklarasi perang.Tetapi aku takkan meladeninya,sia-sia saja.yang terpenting aku harus melindungi bisnis ini.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun