Mohon tunggu...
Em Amir Nihat
Em Amir Nihat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Kecil-kecilan

Kunjungi saya di www.nihatera.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Big Brother (Gengster)

27 Mei 2017   01:42 Diperbarui: 27 Mei 2017   02:41 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Beberapa menit kemudian Bram muncul dari salah satu helikopter milik kepolisian.Mahesa dan Zarotpun kaget.Mengapa Bram ada disana?

Bram turun dari helikopter menggunakan seragam polisi lengkap.Dia pun mulaiberbicara dengan ketua geng besar tersebut.

“Aku sudah menantikan hari ini lima belas tahun yang lalu.Zarottt! maafkan aku jika aku menghianatimu.Semua proses terbunuhnya Rimba,Ical,Don Marko dan juga Tito adalah masuk dalam strategi besarku.Aku akan mengatakan kepada kalian,aku adalah polisi yang menyamar sebagai anggota geng.Bahkan aku adalah ketua geng itu.Hahahaha” Bram mulai bicara kebenaran dirinya

“Anjing! Babi! Brengsek,ternyata kamu merencanakan sejauh ini.Pembunuhan orangtua kami kemudian kau menguasai MacanKumbang dan mengobrakabrik didalamnya.Mengapa kamu membalas budi baik ayahku dengan seperti ini,Bram?” Tanya Mahesa dengan kucuran air mata dan kekecewaan.

“Maafkanaku,Mahesa.Ayahmu adalah gangster yang baik.Diabahkan mau merawat anak kecil yang tak ia kenal.Dalam proses menjalankan bisnis haramnya,ia juga aktif berbagi dengan sesama.Saya takjub dengan ayahmu,Mahesa! Tetapi bisnis haram tetaplah bisnis haram! Hal ini tak bisa diterima bagiku! Karena itu aku membunuh ayahmu!” Ucap Bram

“Hahahaha..aku telah tertipu..tak kusangka kau aktor dibalik semua ini,Bram!sungguh suatu kesalahan saat kami mengangkatmu menjadi ketua MacanKumbang.Anjing kau..Akan kubunuh kau!” Zarot berucap sambil mengeluarkan pistolnya dan menodong Bram.

“Percuma kalian menodongku.kalian sudah terkepung.Bangsa ini harus benar-benar bersih dari kalian.Kalian telah merusak dan merenggut jutaan anak-anak bangsa ini.Kalian perkosa masa depannya demi uang jutaan dollar.Dan untuk hal itu,aku tak bisa menerimanya.”

Dengan kekuatan penuh dari TNI dan Kepolisian,dua geng yang mau berseteru itupun bisa ditangkap.Mereka tak bisa melawan karena kalah jumlah.Mahesa dan Zarotpun dihukum mati untuk kemudian hari.

Tamat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun