Mohon tunggu...
Em Amir Nihat
Em Amir Nihat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Kecil-kecilan

Kunjungi saya di www.nihatera.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Big Brother (Gengster)

27 Mei 2017   01:42 Diperbarui: 27 Mei 2017   02:41 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dalam kebingungan dan kegelisahan itu,tiba-tiba Bram menelepon Zarot.

“Haloo,Rot.. aku berhasil lolos dari pengejaran polisi.Tetapi tampaknya polisi sudah mengetahui nama-nama kita.Ical sudah tewas,Rimba sudah tewas,Tito yakni orang yang akan membeli senjata juga sudah tewas aku racun.Tito adalah dalang dibalik semua ini”

“Don Marko bagaimana..Mengapa kau membunuhnya hah! Dia itu teman kita..Apa kau berniat menguasai bisnis ini sendirian!”

“Aku terpaksa membunuh Marko.Dia bersekongkol dengan Tito.Rencananya dia akan membunuhku tetapi beruntung anak buahku mengetahui informasi itu.Jadi aku membunuhnya duluan.Satu-satunya yang harus kita waspadai adalah Mahesa.Dia adalah adiknya Tito”

“anggota BIG BROTHER?”

“ia,dialah aktor dibalik terbunuhnya Rimba.Dia juga yang berencana mengadudomba kita.Kamukumpulkan seluruh anak buah.inisiaga 1.kita harus mengalahkan BIG BROTHER duluan sebelum polisi melacak keberadaanmu.Aku akan berupaya lolos dari sini.”

“Baiklah,aku paham.aku akan mengumpulkan seluruh geng MacanKumbang untuk menghancurkan BIG BROTHER” 

Pembicaraan telepon selesai,MacanKumbangpun bersiap menyerang balik BIG BROTHER.

Mahesa yang tahu kakaknya tewas diracuni Bram semakin marah dan dendam kepada Bram.Baginya Bram adalah anak angkat durhaka.apapun yang terjadi aku harus membunuh Bram,jika tidak mendiang ayah tak akan tenang di surga.Pikir Mahesa.

Tiba-tiba telepon berbunyi,Zarot menghubungi Mahesa.

“Aku akan menyerang kalian,bersiap-siaplah.akankubunuh kalian semua.BagiMacanKumbang kalian hanyalah semut kecil.hahaha” Zarot tertawa lebar dan hanya pesan itu yang ia ucapkan kemudian ia menutup telepon segera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun