Mohon tunggu...
Em Amir Nihat
Em Amir Nihat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Kecil-kecilan

Kunjungi saya di www.nihatera.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Big Brother (Gengster)

27 Mei 2017   01:42 Diperbarui: 27 Mei 2017   02:41 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ical membawa banyak anak buah ke Bali untuk membunuh Bram dan Don Marko.

Sementara ditempat lain,Rimba dibunuh oleh Mahesa setelah berupaya meloloskan diri dari penjara milik BIG BROTHER.

Tito yang sedang bersama Bram dan Don Marko tahu bahwa Ical pasti akan datang ke Bali.Untuk itu ia izin pulang ke Jakarta dulu.Alibinya ada proyek lain yang harus diurus.

“Bram,Don.. aku tampaknya harus ke Jakarta dulu.Ada proyek yang harus aku urus.Untuk itu aku akan kembali duluan.”

Tito pun berangkat kembali ke Jakarta.Tetapi di bandara,Tito mengalami pusing kepala dan mual.Ia berfikir bahwa ia diracuni.

“Brengsek aku kena racun.Tetapi siapa yang meracuniku.Bram..kurangajar…” Tito tak bisa menahan lebih lama,iapun tewas

Bram dan Don Markopun masih berbicara tentang strategi mengalahkan Ical.Tetapi Don Marko juga terkena racun,ia tewas ditangan Bram.Dibunuh menggunakan belati setelah ia tak sadarkan diri sebab pengaruh racun itu.

Bram kini diatas angin,musuhnya tinggal Ical dan Rimba.Pikir Bram.

Zarot yang sibuk mengurusi bisnis prostitusinya tak tahu menahu bahwa MacanKumbang sedang dilanda perang saudara.Zarotsedang memperluas jaringan bisnis esek-esek itu.Kini ia menargetkan seluruh Indonesia.

Ical yang sampai di Bali segera mencari Bram dan Don Marko.

Peperangan itupun tak bisa dihindari.Ical berperang melawan Bram.tembak-tembakan dan pertarungan sengitpun terjadi.Hotelyang ditempati Bram hancur dan berantakan sebab pertengkaran itu.Kondisi ini mengundang polisi untuk ikut campur.Maka kini perang terjadi tiga kubu.Ical,Bram dan polisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun