Mohon tunggu...
A. Dita Febriyanti
A. Dita Febriyanti Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Gula Jawa; coklat, manis, alami, mudah larut.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implikasi Teori Lokasi Terhadap Penentuan Lokasi Industri di Kompleks SIER Surabaya

29 April 2012   05:47 Diperbarui: 4 April 2017   17:35 30670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Propinsi Jawa Timur terbilang strategis jika ditilik dari lokasi kawasan industri SIER. Propinsi paling timur di Pulau Jawa ini kerap disebut sebagai jembatan penghubung dengan Indonesia bagian timur dengan aktivitas yang tampak di penyeberangan lalu lintas bahari tujuan Bali dan Kalimantan, yakni di pelabuhan Ketapang.

Pada tahun 1974, perkembangan Kota Surabaya masih ke arah utara dan selatan, Kawasan Rungkut yang berada pada Surabaya Timur merupakan kawasan pinggiran yang belum berkembang. Hal inilah yang menjadi pertimbangan awal pemilihan Kawasan Rungkut sebagai kawasan industri oleh Pemerintah Kota Surabaya.

Selain itu, sebagai kota metropolitan, Surabaya menjadi pusat kegiatan perekonomian di daerah Jawa Timur dan sekitarnya. Sebagian besar penduduknya bergerak dalam bidang jasa, industri, dan perdagangan. Banyak perusahaan besar yang berkantor pusat di Surabaya, seperti PT Sampoerna Tbk, Maspion, Wing's Group, Unilever, dan PT PAL. Kawasan industri di Surabaya yang cukup terkenal salah satunya adalah kawasan industri SIER.

Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa kawasan industri SIER memiliki pengaruh yang besar terhadap kegiatan perekonomian di Kota Surabaya. Dari sinilah timbul suatu ketertarikan untuk meneliti faktor-faktor penentu lokasi industri di kawasan industri SIER dengan menggunakan pendekatan teori-teori pakar terkait penentuan suatu lokasi industri.

3.2 Faktor-faktor Lokasi

Faktor penentu lokasi merupakan kualitas suatu wilayah yang terkait dengan daya tarik wilayah tersebut terhadap keputusan investasi dari calon investor yang sudah ada. Banyak faktor yang digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan dimanakah seharusnya lokasi industri yang tepat.

Suatu kegiatan yang produktif akan memilih lokasi yang dapat memperoleh input secara efisien. Input tersebut tidak hanya berbentuk fisik, tetapi juga berbentuk jasa, seperti jasa prasarana dan sarana, institusi pendukung, maupun kualitas sumberdaya manusia (Maryunani, 2003). Adapun faktor-faktor yang diperhatikan dalam memilih lokasi industri menurut Weber dalam Tarigan (2005) adalah:

1. Biaya Transportasi

Biaya transportasi bertambah secara proporsional dengan jarak sehingga titik terendah untuk biaya transportasi adalah titik yang menunjukkan biaya minimum untuk angkutan bahan baku dan distribusi hasil produksi. Konsep titik minimum tersebut dinyatakan sebagai segitiga lokasi.

2. Biaya Upah

Produsen cenderung mencari lokasi dengan tingkat upah tenaga kerja yang lebih rendah dalam melakukan aktivitas ekonomi sedangkan tenaga kerja cenderung mencari lokasi dengan konsentrasi upah yang lebih tinggi.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun