c.   Faktor-faktor yang mempengaruhi peletakan lokasi industri di kompleks SIER adalah faktor aksesibilitas, infrastruktur, kondisi fisik lahan (endownment), ketersediaan tenaga kerjadan transportasi.
d.   Teori yang paling tepat yang mendasari peletakan industri di kompleks SIER adalah teori lokasi industri yang dikemukakan oleh Alfred Weber serta teori yang dikemukakan oleh Melvin Greenhut.
4.2Â Â Â Lesson Learned
Pembelajaran yang dapat diambil dari pembahasan makalah ini adalah selain adanya faktor pertimbangan pribadi yang dikemukakan oleh Greenhut, kebijakan pemerintah setempat dan kebijakan pemerintah daerah sekitarnya ternyata juga berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan industri di suatu wilayah, apalagi apabila lokasi tersebut wilayah sekitarnya memiliki jumlah penduduk yang relatif cukup besar dan sangat strategis antara lokasi bahan baku dan lokasi pemasaran, sehingga besarnya biaya angkutan dapat diminimumkan. Hal ini tentunya dapat memunculkan banyaknya industri di SIER yang pada nantinya dapat menyerap penduduk di sekitar SIER dan mengurangi angka pengangguran yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmita, Rahardjo. 2005. Dasar-dasar Ekonomi Wilayah. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Adriand, Indra Jaya. 2008. Review Literatur Teori Lokasi dan Pola Ruang (Teori Aglomerasi). Diunduh dari  http://indrajayaadriand.wordpress.com/ pada tanggal 4 April 2012 Pukul 21.15 WIB.
Djojodipuro, Marsudi. 1992. Teori Lokasi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.
Kwanda, Timoticin. 2000. Pengembangan Kawasan Industri di Indonesia. Jurnal Teknik Arsitektur Universitas Kristen Petra Vol. 28 No. 1. Surabaya.
Laporan Akhir Rencana Teknik Ruang Kota Kawasan SIER. 2011. Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang. Surabaya.
Laporan Antara Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Strategis High Industrial Park Brebek Sidoarjo. 2011.
Prihadi, Singgih. 2009. Mengenal Beberapa Teori Lokasi. Diunduh dari http://singgiheducation.blogspot.com/ pada tanggal 4 April 2012 Pukul 22.00 WIB.