Keterbatasan Sumber Daya: Pembelajaran berbasis proyek atau eksperimen memerlukan sumber daya yang cukup, yang tidak selalu tersedia di semua lingkungan pendidikan.
BAB III
Pembahasan. Tahapan Perkembangan Kognitif Piaget
Pendekatan kognitif adalah istilah yang menyebutkan kalau tingkah laku menjadi aspek penting yang membuat seseorang melalui proses mental. Hal ini selanjutnya dapat membantu meningkatkan kapabilitas dalam memberi nilai, membandingkan, maupun merespons rangsangan sebelum muncul reaksi.
Secara sederhana, pendekatan ini berfokus pada isi pikiran manusia sehingga bisa memperoleh pengalaman, lebih mudah memahami, dan lainnya. Perkembangan kognitif anak mengacu pada proses mengingat, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah. Perkembangan ini bisa berbeda-beda pada tiap anak. Psikolog J. Piaget membagi perkembangan kognitif anak pada empat tahap utama berdasarkan usia anak.Â
Tahapan - tahapan tersebut adalah tahap sensorimotor (0 - 2 tahun), praoperasional (2 - 7 tahun), operasional konkret (7 - 11 tahun) dan operasional formal (12 tahun keatas). Dalam memahami dunia secara aktif, anak menggunakan skema, asimilasi, akomodasi, organisasi dan ekuilibrasi. Pengetahuan anak terbentuk secara berangsur sejalan dengan pengalaman tentang informasi-informasi yang ditemui. Menurut Piaget, anak menjalani urutan yang sudah pasti dari tahap-tahap perkembangan kognitif. Pada teori ini, anak diprediksi memiliki kematangan secara kuantitas maupun kualitas berdasarkan tahapan-tahapan yang dilaluinya. Perkembangan kognitif pada satu tahap merupakan lanjutan dari perkembangan kognitif tahap sebelumnya.
Tahap Sensorimotor
Tahap sensori (sensorimotor) Perkembangan kognitif tahap ini terjadi pada usia 0-2 tahun. Kata kunci perkembangan kognitif tahap ini adalah proses decentration. Artinya, pada usia ini bayi tidak bisa memisahkan diri dengan lingkungannya. Dia centered pada dirinya sendiri. Baru pada tahap berikutnya dia mengalami decentered pada dirinya sendiri. Pada tahap sensori ini, bayi bergerak dari tindakan reflex instinktif pada saat lahir sampai permulaan pemikiran simbolis. Bayi membangun pemahaman tentang dunia melalui pengoordinasian pengalaman-pengalaman sensor dengan tindakan fisik. Tahap ini pemikiran anak mulai melibatkan penglihatan, pendengaran, pergeseran dan persentuhan serta selera. Artinya anak memiliki kemampuan untuk menangkap segala sesuatu melalui inderanya. Bagi Piaget masa ini sangat penting untuk pembinaan perkembangan pemikiran sebagai dasar untuk mengembangkan intelegensinya. Pemikiran anak bersifat praktis dan sesuai dengan apa yang diperbuatnya. Sehingga sangat bermanfaat bagi anak untuk belajar dengan lingkungannya. Jika seorang anak telah mulai memiliki kemampuan untuk merespon perkataan verbal orang dewasa, menurut teori ini hal tersebut lebih bersifat kebiasaan, belum memasuki tahapan berfirkir.
*Â Karakteristik Utama: Pada tahap ini, anak mengembangkan kemampuan untuk memahami dunia melalui indera dan gerakan motorik mereka. Mereka belum memiliki kemampuan untuk berpikir secara simbolik atau abstrak.
*Â Proses Utama: Anak mulai memahami hubungan antara tindakan dan objek (misalnya, mengguncang mainan untuk menghasilkan suara). Pada tahap ini juga terjadi perkembangan pemahaman tentang konsep objek permanen, yaitu pemahaman bahwa objek tetap ada meskipun tidak terlihat (misalnya, bola yang disembunyikan di balik selimut).
Ciri-ciri Kognitif: