Keputusan pembelian dapat juga di artikan dengan Keputusan berkunjung adalah salah satu bagian dari perilaku konsumen. Menurut Engel (1994) dalam (Ardiani dan Murwatiningsih, 2017) Proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen merupakan suatu kegiatan yang penting karena dalam proses tersebut memuat berbagai langkah yang terjadi secara berurutan sebelum konsumen mengambil keputusan.Semakin tinggi kepercayaan konsumen, akan meningkatkan keputusan konsumen untuk melakukan pembelian terhadap suatu produk / merek. Menurut(Kotler, 2012b), keputusan pembelian merupakan tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk. Keputusan pembelian menunjuk arti kesimpulan terbaik konsumen untuk melakukan pembelian. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk atau jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas, harga, dan produk sudah yang sudah dikenal oleh masyarakat
Keputusan pembelian adalah proses pengintregasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya" (Olson, 2000). Sedangkan (Kanuk, 2008) menyebutkan "keputusan pembelian adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan, artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan, dengan menyediakan beberapa alternatif pilihan". (Buchari, 2008) menyebutkan "keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen dipengaruhi oleh banyak hal yang kemudian melakukan pembelian". Teori keputusan berkunjung diadaptasi dari keputusan pembelian dimana terdapat kemunculan ketertarikan untuk berkunjung ke destinasi. (Amirullah, 2002)mendefinisikan "keputusan berkunjung merupakan proses dimana wisatawan melakukan proses penilaian terhadap berbagai alternatif pilihan, kemudian memilih salah satu atau beberapa pilihan alternatif yang dibutuhkan berdasarkan pertimbangan pertimbangan tertentu".Dari uraian diatas mengenai pengertian keputusan berkunjung dapat disimpulkan bahwa keputusan berkunjung merupakan keputusan wisatawan dari berbagai pilihan alternatif keputusan mengenai destinasi wisata yang dituju dengan pertimbangan pertimbangan tertentu.Menurut (Kotler, 2000) terdapat lima peranan seseorang dalam keputusan pembelian, yaitu sebagai berikut :1. Pemrakarsa (initiator)Merupakan sebuah ide yang diusulkan orang yang pertama kali dengan keinginan dan kebutuhan untuk membeli barang atau jasa .
- Pemberi pengaruh (influencer) Orang yang memberikan pengaruh besar mengenai barang atau jasa yang sekiranya mampu mempengaruhi keputusan pembelian.
- Pengambil keputusan (decider) Â Orang yang mengambil keputusan dalam menentukan pembelian atau tidak, barang yang dibeli, dimana pembeliaannya, atau bagaimana cara membelinya.
- Pembeli (buyer) Orang yang melalukan pembelian barang atau jasa tersebut.
- Pemakai (user) Orang yang memakai atau menggunakan barang atau jasa tersebut. Selain itu menurut (Kotler, 2004) terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian yaitu :
- Karakteristik Budaya
- Sosial pribadi
- Psikologis
Menurut (Wall, 1982) "keputusan untuk melakukan perjalanan wisata merupakan keputusan pembelian yang memiliki beberapa keleluasaan, yaitu :
1. Produk intangible
2. Nilai pembelian besar
3. Pembelian tidak bersifat spontan
4. Wisatawan harus mengunjungi daerah tujuan wisata secara langsung
5. Perjalanan yang panjang dianggap sebagai bagian dari produk wisata yang harus dibeli"
Terdapat beberapa pengaruh keinginan untuk berwisata menurut (Ismayanti, 2010) yaitu:
- Profil atau biodata wisatawan (seperti jenis kelamin, umur, pendidikan, pengalaman wisata dan motivasi)
- Kesadaran berwisata (seperti citra pelayanan dan fasilitas berdasarkan kredibilitas)
- Sifat destinasi perjalanan (sperti jarak, biaya, risiko, durasi)
- Karakter destinasi atribut produk (seperti fasilitas perjalanan, geografis dan lingkungan, maupun infrastruktur dan aksebilitas)
Keputusan Wisatawan Berkunjung Keputusan  wisatawan  berkunjung di-analogikan serupa dengan bentuk keputusan pembelian, hal ini dikarenakan dalam konteks pariwisata, memutuskan untuk membeli suatu produk wisata sama halnya dengan melakukan  keputusan  berkunjung.  Kotler  dan Keller   (2009)mengemukakan   keputusan adalah tahap dalam 0proses pengambilan keputusan dimana konsumen   benar-benar membeli. Â
Berikutnya  penelitian  yang  berjudul " pengaruh e-wom   pada   Media   Sosial Facebook  Terhadap  Keputusan  Berkunjung" oleh   Ali   Hasan   dan   Niken   Widiati Setiyaningtiyas,  ditemukan  bahwa variable concern  of  others  dan platform  assistancedari ewom yang tidak berpengaruh signifikan  terhadap  keputusan  berkunjung karena   sampel   dalam   penelitian   tidak semuanya  menggunakan  Facebook,  namun terdapat  pengaruh  yang  signifikan  terhadap keputusan   berkunjung   melalui variable expressing   purposive   feeling,   economic insentive dan  helping  the  company melalui facebook. Chintya Febriana, M. Rachman Mulyandi (2020) Dari  penelitian  ini  maka  hasil  yang didapat  adalah electronic  word  of  mouth berpengaruh  signifikan  terhadap  keputusan berkunjung   di   berbagai   destinasi   wisata.