Mohon tunggu...
20_177_Martias Nur Khusnaini
20_177_Martias Nur Khusnaini Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Electronic Word of Mouth Terhadap Keputusan Berkunjung di Wisata Pedesaan Sumber Gempong Trawas

8 November 2023   00:32 Diperbarui: 8 November 2023   00:36 5881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Abstrak

Pemasaran merupakan serangkaian kegiatan yang saling terkait dengan memahami dan memenuhi kebutuhan serta keinginan individu sehari-hari. Proses pemasaran melibatkan pertukaran produk dengan pihak lain guna memastikan kepuasan pelanggan. Bauran pemasaran, dikenal sebagai 4P (produk, harga, tempat, promosi), adalah elemen kunci yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan pemasaran dengan memberikan nilai kepada konsumen. Electronic Word of Mouth (E-WOM) menjadi wujud suara konsumen yang disebarkan melalui media internet, baik dalam bentuk ulasan positif maupun negatif. Fenomena ini memengaruhi pandangan serta keputusan orang lain terhadap suatu produk atau layanan. Berbagai indikator seperti Membicarakan, Merekomendasikan, dan Mendorong, menjadi bagian dari pengukuran dan fungsi E-WOM. Keputusan berkunjung dalam konteks pariwisata dianggap analog dengan keputusan pembelian. Konsumen dalam konteks pariwisata membuat keputusan berdasarkan profil pribadi, kesadaran akan destinasi, karakteristik destinasi, dan atribut produk. Pengalaman berkunjung, yang melibatkan tahap pencarian, pembelian, konsumsi, dan purna jual, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap persepsi, emosi, dan perilaku konsumen selama dan setelah mengunjungi destinasi wisata. Abstrak ini menggarisbawahi pentingnya bauran pemasaran, E-WOM, keputusan berkunjung, dan pengalaman wisatawan dalam membentuk pandangan dan keputusan konsumen dalam konteks pemasaran dan pariwisata.

Kata Kunci : Electronic Word Of Mouth, Keputusan Berkunjung, Pengalaman Berkunjung 

Abstract

Marketing involves a series of interconnected activities aimed at understanding and meeting the daily needs and desires of individuals. The marketing process encompasses the exchange of products with other parties to ensure customer satisfaction. The marketing mix, known as the 4Ps (product, price, place, promotion), is a vital element that collaborates to achieve marketing objectives by providing value to consumers. Electronic Word of Mouth (E-WOM) represents the voice of consumers disseminated through the internet, in both positive and negative review formats. This phenomenon significantly influences the perceptions and decisions of others regarding a product or service. Various indicators such as Discussing, Recommending, and Encouraging are integral parts of measuring and defining the role of E-WOM. In the context of tourism, the decision to visit is analogized to a purchasing decision. Tourists base their decisions on personal profiles, awareness of the destination, its characteristics, and product attributes. The visit experience, involving stages of search, purchase, consumption, and post-sales, significantly impacts consumer perceptions, emotions, and behaviors during and after visiting tourist destinations. This abstract underscores the importance of the marketing mix, E-WOM, the decision to visit, and tourist experiences in shaping consumer perspectives and decisions within the realms of marketing and tourism.

Keywords: Electronic Word of Mouth, Visitor Decision-Making, Visitor Experience

Pendahuluan

Kekayaan   dan   keberagaman   budaya yang ada di Indonesia membuat perkembangan  dunia  pariwisata  di  Indonesia semakin meningkat,Indonesia  juga  memiliki  potensi    yang  kaya  sumber  daya  alam  dan memiliki  berbagai  ragam  kebudayaan      dan   kesenian,      sehingga    masing-masing    daerah  mempunyai    suatu    ciri  khas    yang    dapat  dipamerkan    ke  daerah-daerah    lain bahkan   mancanegara (Revilia & Prathama, 2020). Perkembangan teknologi sekarang ini diikuti oleh perkembangan   pariwisata   yang    ada    di    Indonesia    yang mengakibatkan electronic  word  of  mouth  menjadi  hal  yang penting   dan   berperan   terutama   dalam   dunia   marketing. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar  di  dunia,  secara  geografis  terletak  di garis  khatulistiwa dan  diapit  oleh  dua  benua, yaitu  Asia  dan  Australia  serta  dua  samudera, yaitu  Pasifik  dan  Hindia.  Keadaan  tersebut membuat Indonesia  dikenal  sebagai  negara yang  kaya  akan  sumber  daya  alam  dan  juga kaya    akan    keberagaman    masyarakatnya. Negara  Indonesia  adalah  salah  satu  negara multikultur  terbesar  di  dunia,  hal  ini  dapat terlihat   dari   kondisi   sosiokultural   maupun geografis  Indonesia  yang  begitu  kompleks, beragam, dan luas (Goverment, 2011)

Pariwisata pedesaan menjadi bagian integral dari industri pariwisata global yang terus berkembang. Wisata pedesaan menawarkan pengalaman yang autentik, menghubungkan wisatawan dengan alam dan budaya lokal yang khas. Salah satu destinasi wisata pedesaan yang memikat perhatian adalah Sumber Gempong di Trawas, yang dikenal dengan pesona alamnya yang menakjubkan dan keberagaman budayanya. Sumber Gempong menarik minat wisatawan dengan menampilkan keindahan alam yang memukau, termasuk air terjun yang menakjubkan, perkebunan buah-buahan yang hijau, dan suasana pedesaan yang tenang. Daya tarik inilah yang membuat Sumber Gempong menjadi destinasi yang menarik untuk dijelajahi dan dinikmati.

Namun, dalam era digital saat ini, keputusan wisatawan untuk mengunjungi suatu destinasi tidak hanya dipengaruhi oleh pengalaman langsung, tetapi juga oleh informasi yang diperoleh dari platform online. Electronic Word-of-Mouth (E-WOM) atau rekomendasi online dari wisatawan sebelumnya dapat memiliki pengaruh besar terhadap persepsi dan keputusan berkunjung calon wisatawan. Ulasan yang ditinggalkan oleh wisatawan sebelumnya di media sosial, situs web ulasan wisata, atau aplikasi perjalanan dapat membentuk citra destinasi wisata dan mempengaruhi pertimbangan wisatawan dalam memilih destinasi yang ingin mereka kunjungi.

Industri     pariwisata     yang     semakin berkembang  melalui  media  sosial  berbanding dengan   jumlah   orang   yang   menggunakan media  sosial  itu  sendiri.  Berdasarkan  hasil survey  menurut  asosiasi  penyelenggara  jasa internet Indonesia (APJII), per 1 Januari 2019 terdapat 150 juta pengguna yang menggunakan   media   sosial,   dimana   media sosial  yang  paling  banyak  di  akses  adalah Facebook  dengan  130  juta  pengguna  yang mengaksesnya. (Pratomo, 2019) Internet    menjadi    sebuah    alternatif  pilihan  yang tepat  untuk  mendapatkan  data  yang  dibutuhkan  dengan  mudah  dan  cepat.  Media    internet    sudah    menyebar    luas    ke segala lapisan      masyarakat   mulai      dari pedesaan    sampai    ke    perkotaan  (Khoiri  & Palupi, 2019).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun