"Berarti tiga banding satu."
Engkos mengangguk. "Betul!"
"Berarti Rocky dungu?"
Engkos mengedikkan bahu. "Saya tidak menuduh begitu. Jangan dipelintir."
"Loh, tadi kata elu ingat ujar-ujar leluhur."
"Saya meminta Kang Mamat mengingat petuah leluhur, bukan menuduh Rocky dungu." Engkos menyeringai. "Lagi pula, ada gelagat Rocky kurang kreatif. Masih banyak kata selain dungu, tetapi ia lontarkan kata itu terus-menerus. Meminta orang berpikir dengan jalan mendungukannya, bagi saya, bukan tabiat pemikir yang kreatif."
"Ingat hikayat guru yang meminta murid-muridnya menyembelih ayam ketika tiada yang melihat?"
Mamat mengangguk.
"Itu sekadar contoh bagaimana mengajak orang lain berpikir tanpa mendungukannya."
"Gue paham," kata Mamat. "Tapi, ada satu hal yang ingin gue tanyakan."