"Kampret lagi!"
"Berarti cebong baik semua?"
Engkos tergelak-gelak hingga bahunya terguncang-guncang. "Belum tentu. Banyak cebong yang mendadak tumpul daya kritiknya ketika junjungannya salah menyampaikan data. Ada juga cebong yang menyebar hoaks ketika seorang suporter sepak bola digebuki."
"Hanya itu?"
"Cebong yang kerap menyindir orientasi seks putra Pak Prabowo, misalnya. Menanyakan di mana Pak Prabowo salat Jumat, misalnya lagi. Itu juga orang beloh alias pandir."
"Itu akibat ulah kampret." Mamat membantah. "Cebong hanya menangkis serangan."
"Alamat kebengohan atau kepandiran."
"Belum tentu."
"Membalas kekerasan dengan kekerasan berarti sama-sama melakukan kekerasan."
Mamat terpangah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!