"Yang ada," seru Sabda tegas, "November."
"Februari atau Pebruari?"
"Februari!"
"Bagaimana dengan Pebrianov?"
"Itu nama, Kawan. Tidak apa-apa. Nanti kamu letih kalau berhasrat memperbaiki nama-nama orang dalam akta kelahiran, ijazah, KTP, SIM, atau paspor."
Willy terkekeh. "Soalnya, banyak di antara kita yang abai pada bulan bahasa."
"Tidak ada hubungannya." Sabda tersenyum-senyum. "Nama tidak usah dianggap kesalahan berbahasa Indonesia, Kawan. Kasihan penduduk Grogol karena yang tepat adalah gerogol. Kasihan warga Glodok karena yang benar adalah gelodok. Kasihan Ramdhani karena penulisan yang pas menurut kaidah bahasa kita sebenarnya Ramadani. Jangan lebay, Willy!"
"Kalau begitu," tukas Willy, "aku akan mengacuhkan saja bulan bahasa!"
"Itu bagus. Mengacuhkan berarti memedulikan atau mengindahkan."
"Oh!"
"Jangan menganga, nanti lalat masuk ke mulutmu."