"Tidak ada yang perlu dimaafkan, Baginda!"
"Hatimu memang mulia."
Patih menggeleng. "Hamba yang mesti berterima kasih."
"Dipenjara kok berterima kasih?"
"Andai hamba tidak dipenjara, Baginda pasti mengajak hamba ikut berburu."
"Pasti!"
"Kalau hamba ikut berburu dan tertangkap bersama Baginda, pasti hamba yang akan dikorbankan."
"Karena jarimu utuh?"
"Betul," ujar Patih, "karena itu hamba bersyukur dan berterima kasih."
Raja tercengang. "Dari mana kamu pelajari kearifan seperti ini?"
"Dari buku-buku yang tidak pernah Baginda baca."