Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dongeng | Raja Maruk yang Murka

10 Mei 2018   15:37 Diperbarui: 26 Mei 2019   14:15 1232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kita butuh pengetahuan, Baginda."

Raja Maruk manggut-manggut. "Kalau begitu Patih pimpin Proyek Perpustakaan Agung. Sita semua  buku bermutu di kerajaan. Angkut manuskrip prosa dan puisi dan naskah kuno  ke perpustakaan kita. Kerahkan ilmuwan dan sastrawan agar ikut Proyek Penulisan Buku!"

"Honornya?"

"Tidak ada honor. Mereka harus berbakti!"

Sabda Raja Maruk adalah segala-galanya. Tidak boleh dibantah.

***


PERPUSTAKAAN AGUNG telah berdiri megah di sisi barat Istana Senang. Setelah seluruh buku bermutu diangkut dan ditata dengan baik, setelah ilmuwan dan sastrawan melahirkan mahakarya, Raja Maruk melakukan inspeksi. Ia marah-marah melihat sekawanan rayap di pojok utara Ruang Buku Sastra.

"Dari mana rayap itu?"

"Dari hutan yang kita babat, Baginda."

"Mereka mencari pengetahuan?"

Patih menggeleng. "Mencari pohon."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun