Dari waktu ke waktu, jumlah anak- anak seperti A di bumi ini makin bertambah. Mereka mendapatkan nama yang miris, anak-anak bawah tanah yang menempati lorong gelap bawah jembatan, saluran air, pinggir jalan pelosok kota dan terminal angkutan umum.
Anak-anak yang terbuang dari kehidupan sosial karena faktor kemanusiaan.
Pintu rumah yatim piatu tertutup bagi mereka dengan alasan. Â
Perjuangan hidup mereka sangat keras. Mempertahankan nafas dari kehidupan yang mereka sendiri tak mengerti, mengapa mereka harus menerimanya.
Tamat.
(da161217nl)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H