Satu hal yang menyenangkan bagi Elona hari ini, yaitu tak perlu lagi menelan Oxazepam. Pil ini hanya menggiringnya lebih cepat terkapar di tempat tidur daripada memberi kepercayaan diri.
-
Kamis, hari yang ceria.
Dua minggu yang lalu Elona sudah mencoba membaca sebuah buku puisi. Memberanikan dirinya mencoba membuka jendela pikiran untuk mengetahui apa isinya.
Bait kata serta diksi pada puisi terkadang menyapa dirinya, terkadang bertanya dan sesekali sengaja mengorek rahasia siapa dirinya.
Semula Elona terkejut, takut. Namun, perlahan keberanian menuntunnya untuk tetap menatap lantang makna diksi kata-kata. Pikir Elona, ah itu kan cuma kata-kata di atas kertas.
Tak seluruh bait puisi meluruhkan perasaannya, masih ada kata-kata yang memberinya inspirasi dukungan untuk tetap berteriak '' hei inilah aku, seperti apa adanya!''
Kini, hari ini, Kamis, Elona merasakan dirinya bahagia.
Bukan karena bait-bait puisi, atau bisa juga pengaruh Oxazepamyang tidak lagi menguasainya.
Hari ini, kepala perpustakaan memanggilnya. Hasil pertemuan yang membuahkan Elona boleh bekerja lima hari seminggu. Inilah yang ia tunggu, lebih baik sibuk bekerja daripada duduk memandang wajah dokter Herman dan manusia co-assistant.
''Hai,'' terasa hembusan nafas lembut menerpa pipi kanan Elona.