Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Ini Alasan Mengapa Virus Juga Jadi Wilayah Kerja Intelijen

6 Februari 2020   17:35 Diperbarui: 6 Februari 2020   18:57 2893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi virus corona. (sumber: Shutterstock)

Ancaman nuklir dibawa oleh rudal ICBM. Di dunia, sementara baru empat negara tergabung dalam ICBM Club yaitu AS, Rusia, Perancis dan China.

ICBM (Inter Continental Balistic Missile) sendiri adalah peluru kendali berkepala nuklir yang mampu mencapai benua atau negara manapun di dunia, hingga disebut sebagai kekuatan deterrent yang sangat ampuh dan ditakuti.

Korea Utara cepat atau lambat akan masuk dalam ICBM Club. Unha-3 yang diluncurkan Korea Utara pada hari Rabu (12/12) menurut teori apabila dipersamakan dengan ICBM, dapat menjangkau jarak sekitar 8.000 hingga 10.000 kilometer (4.970 sampai 6.210 mil). Unha-3 ini dapat menjangkau Hawaii dan pantai barat laut daratan Amerika.

ICBM umumnya berkepala nuklir, tetapi ada upaya kepala nuklir diganti dengan racun kimia atau biologi. AS masih terikat dengan aliran Neocon, hegemoni dengan kekuatan militer masih ditopang dengan Industrial Military Complex. Arsenal nuklirnya terbanyak dan terkuat, produk alutsistanya kuat dan canggih. Secara umum AS tetap mengontrol infrastruktur, polik, ekonomi dan keamanan dunia.

Nah, intelijen Amerika jelas memiliki data lengkap kekuatan ICBM Club nuklir negara lain yang bisa mengancam main land-nya.

Presiden Donald Trump pada 2017 menyatakan ada empat negara kompetitor Amerika yaitu Rusia, China, Iran dan Korea Utara.

 Jenderal Qasem Soleimani, pemimpin pasukan elite Quds yang menjadi bagian Garda Revolusi Iran, tewas dalam serangan drone di Bandara Baghdad, pada Jumat (03/01).

Kini AS lebih fokus menangani China dan Korea Utara, yang memiliki ICBM dan jarak jangkaunya sudah sangat jauh. karena itu AS lebih fokus ke Asia Pasifik, mengganti Pacom dengan IndoPac.

Dalam beberapa tahun terakhir perhatian dunia, khususnya intelijen Amerika mulai fokus mengawasi senjata racun kimia dan biologi. Tidak rumit seperti senjata nullir, tetapi daya rusaknya tetap mengerikan.

Nah, SPM yang dimiliki sebuah negara yang pemimpinnya berbahaya bisa dijadikan alasan negara itu diserbu, diduduki. Contoh, Irak, diserbu, Sadam Husein dijatuhkan oleh operasi intelijen dengan alasan memiliki SPM.

Kini, negara yang dianggap sebagai ancaman potensial karena memiliki SPM (racun VX) adalah Korea Utara. Racun VX dibocorkan saat pembunuhan Kim Jong Nam di Badara Sepang, KL. Korut mengembangkan ICBM berkepala nuklir dan bukan tidak mungkin berkepala racun VX, diberitakan jumlah VX Korut sebanyak 5.000 ton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun