Mohon tunggu...
Taufik Zulhariansyah
Taufik Zulhariansyah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

simple person

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berbagi Ilmu : Tasawuf Falsafi dan Para Tokohnya

11 September 2015   06:19 Diperbarui: 11 September 2015   07:07 5080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

  1. 3. ibnu sabi’in

Biografi ibnu sab’in

[9]Nama lengkapnya adalah abdul haqq bin Ibrahim muhamad bin nashr ia termasuk kelompok sufi yang juga merupakan filusuf Andalusia ia sangatlah terkenal di benua eropa karena atas tanggapanya pada raja freederik II penguasa silica. Ibnu sabi’iin di gelari “quthb ad-din”  dan kadang dikenal pula dengan abu muhamad. Ibnu sabi’in lahir pada tahun 614 H(1217-1218 M) dikawasan Murcia spanyol.

Ibnu sabi’in memiliki asal-usul dari kalangan arab ia mempelajari bahasa dan sastra arab pada kelompok dan gurunya ia mempelajari ilmu agama dan mahzab maliki,ilmu logika,dan filsafat. Diantara guru-gurunya  adalah ibnu daihaq yang dikenal denganibnu mir’ahpensyarah karya aljuwani

Ibnu sabi’in meninggalkan karya sebanyak 41 judul yang menguraikan tasawufnya secara teoritis maupun praktis,dengan cara yang ringkas maupun panjang lebar.kebanyakan karyan[10]ya telah hilang sebagai risalah nya telah disunting oleh Abdurahman badawi dengan judul rasail ibnu sabi’in.

Karya-karya itu menggambarkan bahwa pengetahuan ibnu sabi’in sangat luas dan beragam. Ia juga mengenal berbagai jenis  aliran filsafat yunani,Persia,india,dan hermetisime selain itu ia juga menelaah karya-karya filusuf dari bagian timur sepert al-faraby,ibnu sina juga filusuf barat islam lainya seperti ibnu bajjah,ibnu thufail dan ibnu rusyd

Ajaran tasawuf ibnu sabi’in

Ia adalah penggagas sebuah paham dalam tasawuf yaitu yang dikenal dengan paham kesatuan mutlak . gagasan esenialnya sederhana saja yaitu wujud adalah wujud  allah semata. Wujud-wujud yang lain hakikatnya sama sekali tidak lebih dari wujud yang satu dengan demikian wujud dalam kenyataanya hanya satu persoalan yang tetap.   Kesatuan mutlak menurut terminologi  ibn sabi’in sendiri hamper tidak mungkin mendeskripsikan kesatuan itu sendiri. Dalam hal ini katrena para pengikutnya beranggapan dengan cara yang berlebihan dalm memutlakanya dan katrena gagasan tersebut menolak semua atribut tambahan, atau nama dengan begitu pada gagasan ini di kenankan konsepsi manusia

Pendapat ibnu sabiin tentangt kesatuan mutlak metupakan dasar dari pahamnya khususnya tentang para pencapai kesatuan mutlak atau pengakraban dengan allah. Paham ini mirip dengan paham insan kamil yang di gagas oleh al-jili. Pencapaian mutlak menurut ibnu sabi’iin merupakan pencapaian individu yang sempurna baik dimiliki oleh seorang filusuf,ahli fiqih,teolog maupun sufi. Ibnu sabi’in juga mengembangkan pahamnya tentang kesatuan mutlak ke berbagai bidang filosofis menurutnya jiwa dan akal budi tidak memiliki wujud sendiri tetapi wujud keduanya berasal dari yang satu dan yang satu tersebut justru tidak terbilang jelasnya keduanya tidak keluar dari wujud satu.

Yang menjadi perhatian utama pada ibnu sabi’iin adalah bahwa pada latihan-latihan rohaniah praktis, yang dapat mengantar pada moral luhur tunduk dibawah konsepsinya tentang wujud misalnhya dzikir pencapai kesatuan mutlak adalah ungkapan “tidak ada wujud selain allah” sebagai ganti tidak ada tuhan selain allah. Si pendzikir dalam dzikir ini adalah yang berzikir sementara itu tingkatan dan keadaan yang merupakan buah dari dzikir juga tidak keluar dari ruang lingkup kesatuan mutlak tersebut, begitu pula dengan menyendiri,berpuasa,berdoa dan mendengar semua itu mengangtar salik kesuatu keadaan sirna dan merealisasikan kesatuan mutlak[11]

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun