Mohon tunggu...
Taufik Zulhariansyah
Taufik Zulhariansyah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

simple person

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berbagi Ilmu : Tasawuf Falsafi dan Para Tokohnya

11 September 2015   06:19 Diperbarui: 11 September 2015   07:07 5080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Cinta adalah agama keimananku”

Ia juga berkata :

“Manusia berkeyakinan tentang tuhan dalam satu akidah

Sedangkan aku meyakini segala sesuatu yang diyakini oleh mereka”

Menurut ibn arabi pada manusia terhimpun rupa tuhan dan rupa alam semesta manusia adalah perwujudan dzat yang suci dengan segala sifat dan asma-NYA. Ia adalah sebuah cermin dimana tuhan menampakan dirinya oleh karena itu manusia adalah penyebab terakhir dari dalam penciptaan.

Masalah insan kamil dalam pandangan ibnu arabi tidak dapat dilepaskan kaitanya dengan nur muhamad seperti ditegaskan ketahuilah yang dimaksud insane kamil hanyalah nur muhamad yaitu roh ilahi yang ditiupkan kepada nabi adam ia adalah esensi kehidupan awal manusia, sementara nabi muhamad adalah insane kamil yang paling sempurna.  Selanjutnya  yang dimaksud dengan insane kamil disini adalah al-haqiqah al-muhamadiyah itu seorang dapat mencapai derajat insan al kamil. Menurut ibnu arabi untuk mencapai derajat itu harus melalui jalan sebagai berikut :

  1. Fana, itu sirna di dalam wujud tuhan hingga kaum sufi menjadi denganNYA
  2. Baqa, yaitu kelanjutan wujud bersama tuhan sehingga dalam pandangannya, wujud tuhan ada pada kesegalaan ini

 

              Semua ini, menurut ibnu arabi merupakan upaya pencapaian ke tingkat insane kamil yang hanya dapat diperoleh melalui pengembangan daya intuisi atau dzauq

 

 

  1. abdul karim Al-jilli

Biografi singkat abdul karim al-jilli

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun