Mohon tunggu...
zulfinas
zulfinas Mohon Tunggu... Lainnya - Nulis

Membaca dan menulis/tidak suka suara bising/topik paporit buku dan kuliner

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mudah Baginya 3

19 Agustus 2023   11:02 Diperbarui: 19 Agustus 2023   11:04 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


Mina mengenakan rok sekolah panjang, baju lengan panjang, dan jilbab menutupi dada.


Mina tidak peduli dengan reaksi Faren, ia langsung duduk di kursi dan memulai sarapannya.


Kring!


Suara keras dari piring papa yang terkena sendok membuat seluruh orang di meja makan terkejut.


"Umi? Ini kamu sayang?" Papa terharu.


"Iya pa" Mina dengan senyum cerahnya.


"MasyaAllah anak mama cantiknya pakai jilbab, udah benar-benar mirip sama mama, iya kan pa? " Mama memeluk Mina dari belakang kursi.


Papa tersenyum sebagai tanggapan. Rafa juga ikut tersenyum melihat itu, hanya Faren yang masih berusaha mencerna.


Setelah sarapan, semua langsung berangkat ke pekerjaan masing-masing.
Faren mengantar Mina ke sekolah, papa ke pekerjaannya, dan Rafa ke rumah sakit.

Mulai sejak itu Mina telah banyak berubah, ia tidak lagi melakukan kebiasaan-kebiasaan nakalnya. Ia mulai berhijrah dan belajar banyak tanpa berbantah-bantah meski masih sering bermalas-malasan tapi itu jarang.


"Dulu aku bebas bersikap seenaknya dan berharap aku akan bertemu dengan sosok yang akan menuntunku kejalan yang benar, kupikir aku yang buruk rupa ini akan dipertemukan oleh dia yang sempurna agar kelak menjadi pribadi yang baik namun ternyata yang baik tetaplah akan bersama yang baik, yang buruk akan bersama yang buruk. Untuk mendapatkan yang terbaik aku juga harus jadi yang terbaik, karena itu aku akan berusaha yang terbaik untuk diriku, aku tidak akan berharap pada siapapun lagi untuk menjadikan ku orang baik. Aku memang harus memulai dari diriku sendiri bukannya malah berharap diubah oleh orang lain" Cerita Mina pada dirinya, padahal tanpa sadar harapannya untuk diubah oleh orang lain itu benar terwujud, meski tak sejalan dengan ekspektasinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun