"Ohiya kak nanti malam aku mau belajar bareng kakak, boleh nggak? Kak Rafa nggak sibuk kan?" Mina.
"Ng nggak, datang aja ke kamar" Rafa makin dibuat terkejut.
"Okedeh, ma kacang ini diletakkan dimana? " Mina kembali sibuk bersama mama.
"Alhamdulillah ya Allah, sungguh ini pemandangan terindah yang kulihat" Ucapan Rafa dalam hati penuh syukur.
Keesokan paginya
Faren menikmati sarapannya bersama-sama di meja makan, kecuali Mina. Seperti biasa di tiga bulan ini.Â
Sudah tiga bulan lebih anak itu tidak ikut sarapan bersama semenjak patah hatinya. Faren sendiri bingung ingin menghibur dengan cara bagaimana agar anak itu kembali ceria seperti biasa, sungguh dia sangat kasihan dengan adiknya itu.
"Selamat pagi semua" Mina.
"Pagi" Faren merasa ada yang janggal.
"Mina? Subhanallah ukhti" Faren terkejut sampai hampir terjungkal dari duduknya.
"Mina? " Tanya Faren pada Mina yang kini telah berpenampilan 180 derajat berbeda dari penampilannya dulu.