Mohon tunggu...
Zulfan Fauzi
Zulfan Fauzi Mohon Tunggu... Novelis - Prosais, penulis

Penulis asal Gambut, daerah yang terjebak di antara Banjarmasin dan Banjarbaru

Selanjutnya

Tutup

Kkn Pilihan

Si Penjemput

11 Juni 2024   09:55 Diperbarui: 11 Juni 2024   09:59 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kau tersenyum, ia terpaku. Sosoknya yang berkulit putih kian memucat ketika terkena temaram cahaya pelita, sensasi dingin terasa di kulitnya yang kau sentuh.

"H-hei ...," balasnya kaku. Ia seakan tak percaya bahwa kau sedang memandangnya.

"Kenapa kawan-kawan yang lain terlihat buru-buru?" tanyamu.

"E-entahlah ..., se-sepertinya ada ada hal urgent di basecamp kita," ucap Kartika tergagap. Ia memandangimu lekat-lekat, seakan ingin memastikan bahwa orang yang tengah berbicara dengannya adalah kau.

"Tidak ada yang aneh di basecamp kita, kawan-kawan yang tidak berangkat ke aruh adat lagi bikin acara masak-masak," ucapmu.

"Dan jalan yang menghubungkan desa dan jalan menuju basecamp kita terkena longsor, motorku terkubur, dan hp-ku hilang," balasmu.

"Tika, ada yang ingin aku bicarakan," ucapmu. Dan lagi-lagi ia hanya memandangmu.

**

Tidak banyak yang tahu bahwa Kartika, perempuan yang kau diam-diam kau cintai itu memiliki semacam anugerah. Ia memiliki mata batin yang peka--dan menurut pengakuannya kepadamu, ia tak menyukainya. Namun, seiring berjalanya waktu, ia mulai berdamai.

Ia memiliki cita-cita untuk menjadi penulis. Dan momen saat KKN inilah yang benar-benar ia nantikan. Ia ingin menulis novel dengan latar belakang kehidupan suku Dayak yang mendiami pegunungan Meratus. Oleh karena itu selama di sekitaran Meratus kau selalu membersamainya saat mengumpulkan bahan untuk tulisan.

Ia ingin menulis tentang warga Dayak Meratus yang berjuang untuk lingkungan, pergulatan warganya terhadap modernitas, dan ancaman perusahaan tambang terhadap tanah adat milik mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun