Mohon tunggu...
Zulfan Elba
Zulfan Elba Mohon Tunggu... Buruh - Last Hope for Last Love

Penulis amatir yang masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Last Hope for Last Love Jilid 1: Asmara di Tengah Pandemi

30 Juni 2022   06:43 Diperbarui: 30 Juni 2022   09:41 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semua Butuh Proses Untuk Menjadi Sukses

Kagum, kata yang pantas untuk di elu - elu kan, ketika melihat sosok yang inisiatif dan kreatif dalam menyalurkan hobinya. Postingan pertama nya membuat donat sendiri, jadi awal dari semuanya hingga membuatku tertegun melihat postingan pertamanya menjual donat aneka rasa.

Aku pun sangat mendukung usahanya itu. Hanya sekedar memberikan emoticon pada setiap postingan nya bukanlah hal yang berat. Begitu bangganya diriku jika berhasil memiliki dia seutuhnya. Niat untuk membantu bisnis nya timbul. Karena yang ku tahu selain dia yang membuat donat, dia juga yang mengantarkannya langsung kepada konsumen. Melihat perjuangannya ditengah pandemi ini, dalam hati aku berkata " bukan hanya ingin jadi kurir saja, aku ingin jadi teman hidup mu juga Kakak ".

Hingga saatnya bulan suci Ramadhan tiba, dirinya tetap semangat mempromosikan dan menjual donat nya itu meskipun tak jarang dia harus beristirahat sejenak beberapa hari. Aku maklumi, karena melakukan hal biasa ditengah kondisi sedang berpuasa itu cukup melelahkan. Tapi aku selalu mendoakan semoga lelah dia karena Lillah, berharap dia tidak menyerah atas semua keringat perjuangan yang tercurah. Aku pun juga berharap walaupun dia dalam kondisi lelah, semoga dia tidak lupa untuk selalu beribadah.

Diri ini penuh dengan seribu keraguan ketika dia tiba - tiba meminta pertolongan ku untuk membantu tugas KKN nya. Tanpa panjang lebar, aku terima permohonannya ini. Sisi baiknya diriku masih menjadi harapannya, tapi sisi buruknya dia sedang mengujiku apakah aku ini seorang  bucin ? Hal yang tak perlu ku tanyakan, cukuplah di pendam dalam hati. Hanya doa dan keyakinan yang meyakinkan diri ini bahwa dia tidak berniat buruk memohon pertolongan.

Syukur terlantun dalam jiwa ini, ketika perlahan dia mulai merespon dengan baik perhatian ku kepadanya. Berharap kami bisa saling menjaga kepercayaan dan perasaan, karena terkadang itu yang menyebabkan keretakan dan kehancuran sebuah hubungan. Mungkin selama ini Kakak hanya menganggap aku sebagai teman. Benar kan Kak ?

Untukmu Kakak....

Andai kau tahu isi hati ini seperti apa. Mungkin kau akan terharu. Mungkin kau akan tersenyum. Dan mungkin akan buat kau tertegun sejenak. Melihat perjuangan ku yang tanpa mengenal lelah, tanpa mengenal arah dan tanpa mengenal kata kalah.

Jari jemari ini melantun, menulis, melukiskan perasaan yang cukup besar ini. Aku berharap semua itu juga bisa terucap di depanmu. Membalas semua rasa gundah dan gelisah dalam hati.

Tapi untuk sekarang mungkin belum bisa terwujud. Pandemi ini masih memisahkan kita. Bukan hanya kita, juga tentang rindu orang - orang diluar sana. Para tenaga medis,  Polri, TNI dan relawan juga harus menahan kerinduan bertemu dengan orang - orang yang mereka sayangi.

Semuanya mengajarkan kita bahwa Tuhan Maha Tahu apa yang kita kerjakan di dunia ini, baik maupun buruk. Ini hanya sedikit bagian dari ujian yang Tuhan berikan kepada kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun