Saat itu Jokowi dinilai mampu mewujudkan mimpi warga Solo untuk menumbuhkan ekonomi dengan memberdayakan UMKM, dalam buku biografi berjudul 'Jokowi Memimpin Kota Menyentuh Jakarta' karya Alberthiene Endah dijelaskan.Â
Bahwa pada awalnya Jokowi sama sekali tidak ada ambisi untuk menjadi Walikota, namun sepert kata Filsuf Cina Konfusius "manusia adalah makhluk yang dinamis yang terus berkembang dan berubah".Â
Jokowi akhirnya berubah pikiran dan menerima tawaran tersebut, Jokowi diusung oleh PDIP bersama Hadi Rudyatmo sebagai wakilnya.Â
Hasilnya Jokowi-Rudy memenangkan pilkada Solo 2005 dari situlah pria kelahiran 21 Juni 1961 ini mulai membenahi Solo, mulai dari membangun infrastruktur, ekonomi, pendidikan, samapai kesehatan.Â
Kinerja cemerlang Jokowi-Rudy membuat mereka dicalonkan kembali pada 2010, pada periode kedua jumlah suara mereka jauh lebih tinggi yakni mencapai 90,9%.Â
Fajar Sodiq Jurnalis BBC.com menjelaskan ketika menjabat sebagai Walikota Solo Jokowi membuat program, bernama Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Surakarta (PKMS) ini merupakan layanan kesehatan gratis untuk warga miskin Solo.Â
Program tersebut dilaksanakan pertama kali pada awal 2008, masyarakat Solo menyambut program tersebut dengan antusias.Â
Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo Siti Wahyuningsih mengatakan Pak Jokowi dan wakilnya turun langsung ke lapangan saat pelaksanaan program tersebut, mereka ikut membantu mengangkat-angkat kursi untuk orang-orang yang mengantri.Â
Siti menambahkan bahwa PMKS ini, merupakan cikal bakal program jaminan kesehatan yang dipromosikan Jokowi saat maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta sampai Presiden.
The Power of 'Blusukan'
Kecemerlangan Jokowi di Solo terdengar sampai Ibukota pria yang kini berusia 63 tahun itu kemudian ditawarkan untuk maju menjadi calon Gubernur DKI pada 2012, dari sinilah namanya semakin populer kebiasaan 'blusukan' atau turun langsung ke lapangan.Â