BAB XII
PERTEMUAN DI MENARA EIFFEL
Tiada terasa, satu Tahun berlalu dengan cepatnya. Akhir november tahun itu, musim dingin dengan salju yang turun, Ilham bersama anggota pengawalnya turun di menara eiffel menikmati keindahan malam. Lampu warna-warni, dan kafe-kafe yang dipenuhi pengunjung.
"Mr. Ilham, di Hotel Pullman Paris Tour Eiffel, ada acara pertemuan bisnis para pengusaha dari Indonesia. Tidakkah tuan mau kesana?" tanya Erick kepada Ilham.
"Hotel Pulman? Ayo kita kesana tapi kau siapkan pakaian sederhana untukku. Aku tidak ingin terlihat mencolok" bisik Ilham.
Lalu mereka menuju hotel pulman. Ilham duduk di kursi belakang bersama Erick, disana tampak banyak para pengusaha dunia manca negara. Ilham yang berpakaian sederhana menarik perhatian seorang tuan muda dari keluarga Adalberto yang bernama Samuel Adalberto.
"Est-ce que tout le monde est autoris entrer dans cette salle? (apakah semua orang bebas memasuki acara ini?" ujarnya yang menarik perhatian semua orang.
"Qui vous a caus des ennuis ? (siapa yang membuat masalah terhadapmu? Tuan muda Samuel?" tanya Anggelo disampingnya.
"lihatlah, pemuda itu tampak sebagai orang Asia, tetapi dia begitu miskin dan kolot" ujar Samuel kepada Ilham.
"Biarkan saja, toh kehadirannya hanya duduk dibangku belakang saja...!" cibir Brandy seraya tertawa. Semua orang tertawa sinis memandang Ilham.