Mohon tunggu...
Zarmoni
Zarmoni Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penggiat Seni dan Budaya Kerinci

Penggiat Seni, Adat dan Budaya Kerinci

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Petualangan Ilham Kurniawan

21 Juli 2024   02:34 Diperbarui: 21 Juli 2024   04:34 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan semangat tinggi, Ilham membuka lahan di pulau itu dengan membabat semak belukan dan mengolah tanah pulau tersebut yang memang berpasir tak sebagus tanah dikampung. Namun Ilham tidak patah hati, ia membuat pupuk kompos dari dedaunan dan kayu-kayu lembut lainnya. Ia menanam jagung yang ia peroleh dan juga kacang buncis.

Namun ketika jagung dan kacangnya mulai berbuah, ia melihat binatang landak datang dan juga burung-burung merampasnya. Akhirnya ia membuat pagar kebunnya dan berburu landak. Untuk daging landak dan ikan, ia awetkan dengan cara membuat daging sale diatas api menyala.

Suatu hari ia membuat parutan kelapa dari seng yang terdapat disana dengan cara menancapkan paku pada dinding seng sebanyak mungkin. Lalu ia memetik lima biji kelapa tua, lalu ia memarut kelapa dan membuat santan. Lalu ia masak didalam periuk kaleng bekas susu yang ia temukan, akhirnya ia punya minyak kelapa untuk menggoreng dan ia masukkan kedalam botol-botol bekas yang ia temukan dipesisir pantai.

Bertahan hidup! Begitulah yang ia jalani selama beberapa bulan dipulau itu. Ia menikmati makanan jagung dan kacang buncis. Disamping itu, ditengah pulau, sungai kecil sumber air tawarnya juga menjadi ladang panganannya. Disamping airnya yang tawar, juga banyak tumbuh sayuran.

Ilham memandang wajahnya pada sebuah cermin kecil yang ia peroleh. Wajahnya sudah hitam legam, rambutnya panjang sebahu, kumisnya sudah kusam. Tubuhnya hitam gelap, ia merenung, mungkin sekarang bulan ramadhan atau Idul fitri, karena berdasarkan hitungannya, semenjak kepergiannya dahulu sekitar tiga bulan lagi akan datang bulan ramadhan. Sementara ia telah menghuni pulau itu sekitar lima bulan. Akhirnya ia memutuskan untuk kembali melaksanakan ibadah shalat, dan mulai menghitung hari-hari.

Ia membuat buku dari kulit kayu dan mulai menulis kegiatannya, serta menghitung hari-hari dibulan itu. Disamping itu, ia terus mengembara mengitari pulau setiap hari untuk mencari rezeki yang dibawa ombak. Ia juga menemukan beberapa bibit bawang, biji cabe, yang akhirnya ia budidayakan dipulau tersebut. Ia memiliki asupan rempah beberapa bidang, bahkan bibit alpokat, durian dan jengkol ia tanam dari temuan dipinggir pantai.

Ilham juga mulai membuat bendungan di sungai kecil seorang diri. Pada hari itu, ia menemukan sebuah peti besi dari dalam sungai kecil tersebut. Dengan susah payah ia bawa pulang kerumahnya, dan ketika dibuka ia terkejut, didalam peti tersebut banyak terdapat kalung, cincin, dan permata yang berharga. Lalu ia simpan didalam pondokannya, dan ia merajut sebuah tas dari kulit kayu dan menyimpannya.

Ilham Kurniawan... ia mengembara mengitari pantai setiap hari, ia bertani untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ia seorang diri tanpa teman disana. Bahkan ia punya ubi kayu sebagai sumber karbohidrat tubuhnya. Ia menemukan batang ubi tersebut saat berjalan dipinggir pantai, tidak panjang, cuman sejengkal. Namun kini batang ubi telah banyak ia tanam disekeliling pondokannya.

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun