Mohon tunggu...
Zarmoni
Zarmoni Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penggiat Seni dan Budaya Kerinci

Penggiat Seni, Adat dan Budaya Kerinci

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Petualangan Ilham Kurniawan

21 Juli 2024   02:34 Diperbarui: 21 Juli 2024   04:34 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BAB VIII

WISUDA DIANA

 

Sesampai di kota Padang, Diana sesekali masih dihantui ungkapan Pak Marbi di pulau Mentawai dahulu namun ia tidak bisa mencari jawabannya, tetapi saat ini bertepatan dengan terjatuhnya Ilham di sana, tangannya tertusuk jarum saat ia membuka jilbabnya. Kata yang terucap dari bibirnya adalah "Astagfirullah... Ilham...!" Diana terpaku, Ilham lagi?

Malam itu, didalam mimpi Diana seakan ikut terbang bersama Ilham tiga setengah tahun yang lalu. Diana melihat Ilham yang bertekad merobah nasibnya menjadi TKI ke Australia berdoa kepada Allah diatas pesawat. Tiba-tiba pesawat meledak, dan Ilham terjatuh kelautan luas bersama sebuah kopor. Ilham berenang kearah kopor dan membuka jacketnya, lalu ia lilit tubuhnya pada kopor yang mengapung, lalu kopor itu terdampar ke sebuah pulau kecil. Ilham berdiri dan meraih tangan Diana yang melihatnya seraya berkata "Kasih... aku akan kembali menjemputmu... tunggu aku.." lalu seekor ular melahap tubuh Ilham dan Diana menjerit ketakutan. "Ilham....!" Diana terbangun dari tidurnya. "Ilham... apakah kamu masih hidup?" tangis Diana dini hari.

Hari ini, setelah Tiga Tahun setengah bergelut dengan buku, Diana akhirnya akan diwisuda sebagai sarjana S.1 Ekonomi Pembangunan. Tampak seluruh aula UNP penuh sesak oleh peserta wisuda dan keluarganya, semua orang bersuka cita melihat anak mereka keluarga mereka memakai toga dan di lantik menjadi sarjana yang memiliki harapan cerah kedepannya.

Tampak Diana begitu anggun dan cantik, ia didampingi Joni kekasih pujaan hati dan kedua orangtuanya. Mereka berpose ria bersama, hari itu hari yang teramat bahagia bagi Diana, ia akan bisa melanjutkan pengembangan karirnya dan kuliah S2 jika Joni tidak keberatan, mereka akan melanjutkan pernikahan setelah ia selesai S2.

"Diana, seminggu yang lalu, kami menemukan sebuah pondok di Pulau kecil di kepulauan Mentawai..!" bisik Joni saat mereka makan bersama keluarga Diana setelah acara wisuda.

"Pulau Kecil?" Diana terkejut dan sendoknya terjatuh.

"Benar..! sebuah pondok yang indah, dihalamannya terhampar kebun sayur mayur yang subur, sungguh aneh..! dan yang aneh lagi, didalam pondok itu tertulis sebuah nama "Ilham Kurniawan Kerinci dan Diana Martalingga" sahut Joni dengan wajah serius. Tubuh Diana menggigil.

"Diana..? kamu sakit?" tanya ayahnya yang melihat putrinya pucat pasi, lalu ibu Diana menghampirinya dan menggosok pundak anaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun