5. Menyerahkan dokumen sesuai persyaratan Bank dan mengisi formulir aplikasi permohonan kredit.
》Jenis Kredit Modal Usaha
Saat ini, ada begitu banyak pilihan kredit UMKM yang bisa dijadikan sebagai pilihan masyarakat sesuai kebutuhan. berikut pilihannya, antara lain:
1. Koperasi
Salah satu jenis kredit UMKM adalah koperasi. Umumnya, jenis koperasi yang mengurusi pinjam meminjam ialah koperasi simpan pinjam. Nantinya, pihak koperasi akan memberi pinjaman bila kita bersedia menjadi anggotanya terlebih dulu. Agar bisa terhindar dari adanya pinjaman koperasi bodong, kita harus memeriksa nama koperasi di situs website koperasi Indonesia.
2. KUR atau Kredit Usaha Rakyat
Pilihan kredit modal usaha mikro lainnya adalah KUR. KUR merupakan pembiayaan modal kerja atau investasi untuk usaha mikro, kecil menengah, pada bidang usaha produktif serta layak. Plafond kredit yang diberikan untuk menyokong usaha ini hingga mencapai Rp500 juta. Jenis kredit ini diberikan secara langsung pada debitur melalui lembaga. Sumber dana dari KUR berasal dari Bank Pelaksana. Semua KUR yang diberikan oleh bank, baik dengan mempergunakan prinsip konvensional serta syariah, baik dalam bentuk penyaluran secara langsung dari bank pelaksana KUR atau dari lembaga linkage.
Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang didukung oleh APBN adalah salah satu contoh sukses penyediaan kredit dengan bunga rendah untuk UMKM. Melalui KUR, UMKM dapat mengakses pembiayaan dengan syarat yang lebih mudah, bunga yang lebih rendah, dan jangka waktu yang lebih fleksibel. Namun, agar program kredit seperti KUR lebih efektif, beberapa hal perlu diperhatikan:
A. Penyesuaian Besaran Kredit dengan Kebutuhan UMKM
Tidak semua UMKM memiliki kebutuhan kredit yang sama. Kredit untuk usaha mikro tentu berbeda dengan kredit untuk usaha kecil atau menengah. Oleh karena itu, penyesuaian plafon kredit berdasarkan skala usaha sangat penting agar kredit yang disalurkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan modal usaha.
B. Peningkatan Akses UMKM terhadap Kredit
Salah satu masalah utama yang dihadapi UMKM adalah keterbatasan akses ke lembaga keuangan formal. Banyak UMKM, terutama yang berada di wilayah pedesaan, belum terjangkau oleh layanan perbankan. Untuk itu, pemerintah perlu bekerja sama dengan lembaga keuangan non-bank atau fintech untuk memperluas jangkauan kredit bagi UMKM yang berada di luar jangkauan sistem perbankan tradisional.