Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kandang Ayam

28 Juni 2022   16:22 Diperbarui: 28 Juni 2022   16:25 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kandang Ayam (Sumber foto: pixabay.com)

"Dia bilang, kalau tadi kena marah?"

"Eh, tadi Mas marah sama si Adek?"

"Gak! Tapi Ayahku dulu begitu!"

Istriku memilih diam. Mungkin membayangkan wajah ayahku. Aku mengingat wajah ayah istriku. Setahun yang lalu, dalam rentang tiga bulan, jejak usia keduanya dibatasi virus korona.

"Tapi, karena membuat kandang ayam itu, Mas memilih jadi arsitek, kan?"

"Bisa jadi! Dulu ayahku bilang, keterampilan menggunakan alat tukang menjadi modal untuk merantau."

Kurasakan genggaman erat di jemari tangan kananku. Tangan kiriku mengusap rambut legam panjang istriku.

"Masih ingat, pertama kali Mas ke rumah menemui Ayahmu?"

"Iya. Itu momen langka, kan?"

"Langka apanya?"

"Mas bukannya ditawari masuk rumah, malah diajak membuat kandang ayam!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun