Satu belokan lagi, sampai di halaman rumah. Kulewati sebuah Rumah Makan Nasi Kapau dengan pandangan risau. Aku mengingat setiap kalimat Pak Amir, pemilik rumah makan itu siang tadi. Saat aku meminta izin mengantar anakku ke sekolah.
"Begini. Kita berdagang, tak pernah berjanji dengan pembeli. Apa jadinya, ketika pelanggan datang, kau malah pergi? Besok, istirahat dulu, ya?"
Aku beruntung mendengar keluhan Mas Topan juga Kak Ujang. Namun, aku lebih beruntung, mereka tak mendengar keluhanku.
Curup, 07.01.2021
[ditulis untuk Kompasiana]
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!