"Jangan sampai hilang!"
"Sudah! Pergi sana!"
"Butuh sembilan tahun..."
"Iya! Pergilah!"
"Mendapatkannya susah!"
"Hei!"
"Amak mau, kan? Kalau Nunik jadi..."
Kalimatku tak selesai. Kau berdiri. Mendorongku dan segera menutup pintu. Sambil tertawa. Kuteriakkan salam dari luar rumah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!