Imah sudah tiga kali mengantarkan kopi, dengan gelas yang sama. Tak lagi ragu. Tak juga bertanya. Mengerti, Danu pasti sibuk hari ini.
Sejak pagi, Kamar itu dipenuhi suara-suara berdesibel tinggi. Lima layar dari lima stasiun televisi menayangkan berita terkini. Sesekali ditingkahi nada dering dari 3 hp milik Danu. Pun, berkali makian dan hardikan dari Danu terdengar.
"Sialan!"
"Bodoh!"
"Dungu!"
"Sampah!"
Bergantian, kata-kata itu mengisi telinga Imah.
17 April 2019 (15.25 WIB)
Sejak Bapak dan Ibu meninggal dalam kecelakaan pesawat. Dan jenazah keduanya tak pernah ditemukan. Danu yang periang, berubah dingin. Sikap kasar acapkali terlihat oleh Imah. Tapi, Danu sudah dianggap anak sendiri. Rasa sayang, mengalahkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan Danu.
"Bi Imah!"
Butuh lima menit, Imah menemui Danu. Wajah keras Danu serta merta lenyap. Menatap Imah yang berdiri dihadapnya. Masih menggunakan mukenah. Tersenyum, Danu berdiri sambil meraih gelas. Diajukan ke wajah Imah.