"Dukun cilik cuma bilang begitu!"
Kali ini, aku yang garuk kepala. Hatiku semakin bimbang. Antara mau percaya atau tidak. Amin semakin bersemangat.
"Abang tahu yang dilakukannya?"
"Lah? Kan, kamu yang cerita?"
"Bernyanyi!"
"Hah!"
"jari sama jari, jari sesama jari. Telunjuk kalahkan kelingking. Kelingking kalahkan jempol dan jempol kalahkan telunjuk"
"jari sama jari dan jari sesama jari. jempol dikalahkan kelingking, kelingking dikalahkan telunjuk, telunjuk dikalahkan jempol"
tetiba Amin bernyanyi dengan nada yang aneh. Matanya terpejam. Kukira mengingat lirik. Mata Amin terbuka. Rasa ingin tahu tak bisa kutahan.
"itu lagu apa?"
"Itu mantra, Bang!"