"Sudah! Aku gak percaya mistis!"
"Aku mendengar cerita dari penumpangku. Tangan sopir itu terputus. semua orang sibuk mencari. Dari shubuh, baru jam setengah tujuh tadi ditemukan..."
Tanpa permisi, Amin sudah memulai cerita. Aku tak tertarik. Kunyalakan dan menikmati asap kretekku. Saat suara Amin kembali kudengar.
"Ternyata, tersangkut di dahan beringin. Anehnya, tangan itu tak bisa diambil. Tangan itu dijepit dahan beringin!"
"Eh?"
Itu reaksiku. Amin orang pertama yang menyapaku saat baru bergabung di Pangkalan. Amin suka bercerita. Tentang apapun. Terkadang aku sukar mempercayai kebenaran cerita-cerita Amin. Tapi, Â tak mau kusanggah. Sejak menjamurnya ojek online di Kota Curup, Amin adalah temanku yang tersisa.
"Anehnya lagi, Tangan sopir itu menunjuk ke rumahnya di Kepahiang!"
"Haha... "
"Serius, Â Bang! Itu cerita..."
"Kalau pun iya, bisa saja dipotong dahannya, kan?"
"Gak ada yang berani, Bang! Kan, Â pohon beringin itu terkenal angker!"