Dalam kehidupan seorang akan berpengaruh karena adanya dorongan untuk terjadi tindakan korupsi, terutama pada anggota keluarga.
Peran keluarga disini menjadi sebuah dorongan untuk melakukan tindakan korupsi, karena untuk memenuhi dari sifat keserakahan mereka. Namun ada juga Aspek sosial lainnya, yang dimana dikalangan masyarakat sekitar akan di Hargai dan di Hormati apabila orang tersebut adalah orang yang kaya raya bergelimang dengan harta.
2. Aspek Politik.
Berdasarkan keyakinan pada politik, untuk memperoleh suatu keuntungan yang besar, menjadi dasar bagi faktor eksternal dalam politik. Adapun tujuan politik itu sendiri untuk memperkaya diri sendiri, dan pada akhirnya terciptalah money politics, dimana money politics dapat membuat seseorang bisa memenangkan sebuah persaingan dengan cara membeli suara voting, atau melakukan penyogokan terhadap pemilih atau anggota anggota partai politik lainnya.
3. Aspek Ekonomi.
Faktor ekonomi kerap menjadi sebuah alasan klasik yang digunakan para koruptor untuk melakukan suatu tindakan korupsi.
Mereka beralasan bahwa gaji atau pendapatan yang mereka peroleh itu, tidak dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarga nya. Tetapi kita tahu pada dasarnya orang yang melakukan tindakan korupsi, ialah orang yang memiliki tingkat pekerjaan atau jabatan yang tinggi, dan artinya mereka memliki gaji yang cukup besar dari atas perolehan pekerjaan mereka. Dari tindakan korupsi yang mereka lakukan, itu bukan semata-mata karena gaji yang mereka dapatkan tidak mencukupi kebutuhan, namun karena mereka serakah dan rakus akan kekayaan untuk menjadi hidup mereka bergelimang atas kekayaan harta.
Mengapa korupsi sangat sulit untuk dihilangkan serta dicegah ? Karena adanya beberapa hambatan yang terjadi dikalangan sekitar, yaitu :
1. Hambatan Struktural.
Terjadinya pada Hambatan Struktural, bersumber dari adanya praktik pada penyelenggaraan negara dan pemerintah yang melakukan penanganan atau pencegahan tindakan korupsi ini berjalan dengan tidak lancar.
2. Hambatan Kultural.