Mohon tunggu...
Zahra Wardah
Zahra Wardah Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga yang hobi menulis

Selain menulis dan ngeblog (coretanzahrawardahblogspot.com), Zahra Wardah juga menekuni di dunia Layouter, Youtuber: Cerita Keren. Silakan singgah. Semoga harimu menyenangkan. Aamiin.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Wanita Malam dari Desa (Bab 10)

16 September 2023   08:35 Diperbarui: 16 September 2023   08:37 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B


"Baik, Mas. Hati-hati. Aku akan mendoakanmu."


"Ya, sudah kalau begitu tidur lagi. Kamu pasti sangat lelah. Dini hari begini sudah terkejut oleh kebakaran," titahnya.


"Baik, Mas. Dah."


Aku mematikan saluran telepon terlebih dahulu setelah salam. Akhirnya, perasaan sedih sedikit terhapus. Kini tubuhku butuh pasokan energi. Tidur.
***


Sinar matahari berdesakan melalui celah jendela yang tertutup gorden kamarku. Cahayanya menyentuh mataku, hingga aku terbangun. Ya, Allah jam berapa ini? Aku kesiangan. Aku menepuk dahi. Aku lupa warung Mas Tresno dini hari kebakaran, jadi mulai hari ini enggak kerja lagi di sana. Untungnya tadi subuh sempat salat Subuh, kemudian tidur lagi karena rasa kantuk masih meliputiku.


Aku lirik jam dinding. Jarum jamnya menuju angka 10. Hari ini santai, aku bisa leluasa bersih-bersih kamar dan diri. Aku coba menormalkan kembali tenaga yang sudah banyak terkuras. Hari ini aku mulai dengan mengatur kamar indekos dengan rapi. Sebab, mulai dari pertama datang ke sini belum sempat merapikan kamar sedemikian rupa.


Usai kamar tampak rapi, dari dalam perut terdengar suara keroncongan. Cacing-cacing di dalamnya meminta haknya. Akan tetapi, aku belum membersihkan diri. Aku tak bisa makan dengan badan yang belum bersih. Akhirnya kuputuskan untuk mandi terlebih dahulu. Setelah mandi kucek ponsel. Di sana ada panggilan tak terjawab dari Mas Tejo beberapa kali. Aku penasaran, lantas nomor Mas Tejo kupanggil balik.


"Halo, Mas ada apa? Tadi aku masih mandi."


"Tangan Aisyah mulai bergerak, Yati." Suara di seberang sana begitu bersemangat.


"Beneran, Mas? Terima kasih, ya Allah." Aku pun tak kalah girang.


"Tapi matanya masih belum terbuka. Kata dokter kita pantau saja kondisinya. Semoga ini pertanda baik."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun