Mohon tunggu...
Zahra Wardah
Zahra Wardah Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga yang hobi menulis

Selain menulis dan ngeblog (coretanzahrawardahblogspot.com), Zahra Wardah juga menekuni di dunia Layouter, Youtuber: Cerita Keren. Silakan singgah. Semoga harimu menyenangkan. Aamiin.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Wanita Malam dari Desa (Bab 10)

16 September 2023   08:35 Diperbarui: 16 September 2023   08:37 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Bab 10: Mulai Bergerak

"Pak Tohir kenapa di sini?"


"Aku yang seharusnya tanya, itu kaki mulusmu kenapa?" Pak Tohir mengerutkan dahi.


"Panjang ceritanya, Pak. Ngomong-ngomong Bapak mau pulang? Boleh saya nebeng mobilnya?" tanyaku memelas supaya diperbolehkan Pak Tohir.


"Ya, sudah ayok. Bisa jalan."


"Bisa, Pak."


Mungkin tanpa aku meminta pun Pak Tohir akan menawarkan mobilnya. Meski sedikit genit, aku tahu Pak Tohir itu sebenarnya enggak tega melihat orang lain sengsara. Diam-diam tak sengaja aku sering melihat beliau bagi-bagi makanan ke tetangga sekitar yang kurang mampu dengan tangannya sendiri. Pepatah lama yang menyatakan 'jangan lihat isi dari kovernya' itu ada betulnya.


Di tengah jalan pulang, dari dalam mobil tampak Mas Walid. Dia seperti mencari seseorang. Sekilas wajahnya tampak khawatir. Apakah dia mengkhawatirkanku? Tidak, tidak mungkin. Tadi saja dia marah. Sudahlah. Saat ini mungkin lebih baik menyendiri dulu. Aku dan Mas Walid butuh waktu sendiri untuk kemudian menjelaskan dengan hati yang sudah dingin dan tenang.


"Kalian ada masalah?" tanya Pak Tohir tiba-tiba.


"Enggak, Pak." Lebih baik aku menyembunyikan sedihku.


"Tampak jelas di wajahmu itu. Mulutmu bisa bohong, tapi raut wajahmu tidak."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun