Mohon tunggu...
Zadit Edusiar Devapenseo
Zadit Edusiar Devapenseo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Self - Business Development • SEO Content - Copy Writer

Seorang pembaca dan penulis yang menempuh kuliah S1 fakultas pendidikan matematika di tahun 2022, menggali passion melalui blogging dan digital marketing serta kegiatannya seperti kontes, lomba dan pelatihan sejak 2015, pengalaman sebagai operator dan penyiar radio pada 2019-2020, kontributor di beberapa media online, dan berprofesi sebagai Admin di Sebuah Yayasan Pendidikan sejak 2021.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Bedah Krisis Rohingya: Bagaimana Anda, PBB, dan UNHCR Menyelesaikan Masalah Seperti ini

16 Desember 2023   23:53 Diperbarui: 17 Desember 2023   00:25 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Upaya diplomasi dan advokasi hak asasi manusia juga perlu terus ditingkatkan. Komunitas internasional, termasuk PBB dan negara-negara mitra, harus tetap mengecam pelanggaran hak asasi manusia di Myanmar dan mendukung upaya untuk mencapai perdamaian dan keadilan.

Keterlibatan aktif masyarakat sipil dalam mempromosikan perdamaian dan hak asasi manusia di Myanmar dapat menjadi kekuatan yang mendorong perubahan positif. 

Organisasi masyarakat sipil dan aktivis hak asasi manusia dapat memberikan suara kepada mereka yang tidak terdengar dan memperjuangkan keadilan bagi kelompok-kelompok yang terpinggirkan.

Penting juga untuk menanggapi isu krisis Rohingya dengan pendekatan yang inklusif, memperhatikan perspektif perempuan, anak-anak, dan kelompok rentan lainnya. 

Langkah-langkah khusus yang mengatasi kebutuhan mereka harus diintegrasikan dalam rencana dan program penyelesaian krisis.

Krisis Rohingya mengingatkan kita akan kompleksitas tantangan kemanusiaan dan hak asasi manusia. 

Menyelamatkan nyawa, melindungi hak-hak dasar, dan menciptakan dasar bagi perdamaian dan rekonsiliasi memerlukan komitmen global dan tindakan terkoordinasi dari seluruh komunitas internasional.

Selain itu, implementasi mekanisme pemantauan dan evaluasi yang efektif sangat penting untuk memastikan bahwa upaya-upaya yang dilakukan menghasilkan dampak positif yang diharapkan. 

Pemantauan terhadap perkembangan integrasi pengungsi, bantuan kemanusiaan, dan langkah-langkah rehabilitasi di Myanmar harus dilakukan secara terus-menerus.

Upaya diplomasi dan advokasi hak asasi manusia juga perlu terus ditingkatkan. Komunitas internasional, termasuk PBB dan negara-negara mitra, harus tetap mengecam pelanggaran hak asasi manusia di Myanmar dan mendukung upaya untuk mencapai perdamaian dan keadilan.

Keterlibatan aktif masyarakat sipil dalam mempromosikan perdamaian dan hak asasi manusia di Myanmar dapat menjadi kekuatan yang mendorong perubahan positif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun