Meskipun Indonesia dan Malaysia telah menampung ribuan pengungsi Rohingya, tantangan integrasi dan perlindungan tetap menjadi fokus.Â
Perlindungan hak-hak pengungsi dan penyelesaian konflik secara damai dan inklusif menjadi penting dalam menanggapi krisis ini.
Upaya Internasional untuk Menyelesaikan Krisis Rohingya: Diplomasi, Bantuan Kemanusiaan, dan Penyelidikan HAM
Sejumlah upaya internasional telah dilakukan, termasuk diplomasi internasional, bantuan kemanusiaan, dan penyelidikan terhadap dugaan pelanggaran HAM di Myanmar.Â
Meskipun demikian, solusi jangka panjang masih menjadi tantangan, menyoroti pentingnya perlindungan hak-hak pengungsi dan penyelesaian konflik secara damai dan inklusif.
Selain itu, berbagai sumber referensi telah memberikan wawasan lebih lanjut mengenai isu ini.Â
Media-media seperti Berita Harian, Kompas, Detik News, BBC Indonesia, dan CNN Indonesia telah memberikan liputan mendalam mengenai peran UNHCR, penipuan, kejahatan, dan kasus penyelundupan manusia yang melibatkan pengungsi Rohingya di Indonesia dan Malaysia.
Menyoroti dampak krisis tersebut, laporan dari Amnesty International dan Human Rights Watch menggambarkan kondisi sulit yang dihadapi pengungsi Rohingya, mulai dari krisis kemanusiaan hingga pelanggaran hak asasi manusia yang melibatkan kekerasan seksual, pembunuhan, dan penyiksaan.
Seiring dengan itu, upaya penyelesaian krisis Rohingya juga membutuhkan kontribusi aktif dari masyarakat internasional.Â
Sanksi internasional terhadap Myanmar telah diusulkan sebagai salah satu cara untuk menekan pemerintah Myanmar agar menghentikan kekerasan dan diskriminasi terhadap Rohingya.Â
Pengadilan Pidana Internasional juga terlibat dalam menyelidiki dugaan pelanggaran HAM terhadap Rohingya.
Dalam konteks regional, peran ASEAN menjadi penting. Jakarta Post melaporkan bahwa kerja sama regional, terutama melalui ASEAN, harus diperkuat untuk mengatasi isu kompleks ini.