Mohon tunggu...
Zuhdy Tafqihan
Zuhdy Tafqihan Mohon Tunggu... Tukang Cerita -

I was born in Ponorogo East Java, love blogging and friendship..\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Andai Aku Presiden RI Episode 60 – “Berjiwa Besar (Part-2 Habis)”

9 Februari 2010   23:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:00 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ada apa lagi Pak Jemangin?" kudengar Natalia menyapa Jemangin.

"Mm.. ini non. Ada titipan dari Pak Presiden.. kan non Natalia suka cemilan kacang koro.."

Rupanya, Natalia tak segera menjawab.

"Saya tahu. Pak Jemangin mungkin telah mengadakan semacam persekongkolan dengan satu tujuan tertentu. Saya akan mengambil sedikit saja. Satu bungkus saja. Memang, lidah saya lagi butuh cemilan nich.. tapi katakan kepada Mr. President.. bahwa tak ada yang perlu ditukar dengan kacang persekongkolan ini.." ucap Natalia ketus.

Bedebah!! Di luar ruangan Natalia, aku nampak seperti monyet yang kena ketapel.

**

Jemangin menatap wajahku yang kelu.

"Anda sudah mendengar sendiri apa katanya, Pak Presiden.." gumam Jemangin.

"Iya Pak Jemangin. Baru kali ini hatinya seperti batu. Aku ingin dia merubah mindsetnya.." gerutuku. "Dan untuk ini, aku harus melakukan langkah ekstrim."

**

"Sebentar Pak Jemangin.. Saya perlu bicara empat mata dengan sampean. Very-very secret. Rahasia negara yang tidak boleh bocor.." ucapku kepada Jemangin. Dan aku mengajaknya ke bunkerku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun