Mohon tunggu...
Zuhdy Tafqihan
Zuhdy Tafqihan Mohon Tunggu... Tukang Cerita -

I was born in Ponorogo East Java, love blogging and friendship..\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Andai Aku Presiden RI Episode 60 – “Berjiwa Besar (Part-2 Habis)”

9 Februari 2010   23:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:00 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

**

Kupikir, amatlah bijak jika Jemangin kusuruh untuk menunggui Natalia membaca surat itu. Mungkin dia akan membalasnya atau membuangnya ke tempat sampah, aku harus tahu.

Dan segera setelah bunga dan suratku terkirim, kulihat malah Jemangin kembali kepadaku dengan membawa bunga itu lagi.

"Mr. President.. Dia mengembalikan bunga Anda. Dan menulis surat juga buat Anda.." kata Jemangin.

Aku kaget mendengar cerita Jemangin.

**

Aku memperhatikan bunga segar itu, dan terselip kertas di dalam amplop. Aku lekas membukanya.

Untukmu!!

Aku peduli denganmu. Tapi aku tak suka kamu mengobral permintaan maaf. Harus ada jeda waktu untuk merenungi semua ini darimu.

Obral permintaan maaf hanya akan membuat kata maaf menjadi hambar dan tak berharga.

Bukankah aku seharusnya sulit melupakan kejadian manyun di sebuah tempat yang aneh, sangat-sangat aneh karena mirip sarang mafia narkoba internasional, dengan memperhatikan deras air hujan dan petir menyambar-nyambar dengan hanya sendiri? Tanpamu yang melupakan janjimu menemaniku?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun