Mohon tunggu...
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Yayuk Sulistiyowati M.V. Mohon Tunggu... Guru - Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengintip Stadion Gajayana Malang di Tengah Isu Tukar Guling

12 Januari 2024   15:00 Diperbarui: 12 Januari 2024   15:35 4526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di stadion ini lahir Malangsche Voetbal Bond (MVB), Persema Malang dan Arema. Pada awal proses pembangunannya sudah digunakan untuk menggelar pertandingan (1924) dengan kapasitas 5000 single-tribune bagian barat.

Stadion Gajayana | Foto : rumah.com
Stadion Gajayana | Foto : rumah.com

Di laman g-sports.id dipaparkan terdapat sembilan tim sepak bola tercatat pernah menggunakan Stadion Gajayana, Kota Malang, sebagai home base atau markasnya dalam mengarungi kompetisi. 

Sembilan tim itu antara lain adalah :

  • Voetbalbond Malang en Omstreken - VMO (1926-1933)
  • Malangsche Voetbal Bond - MVB (1928-1933)
  • Malangsche Voetbal Unie - MVU (1933-1949)
  • PSIM Malang, cikal bakal Persema Malang (1934-1952)
  • Persema Malang (1952-sekarang)
  • Arema Malang (1987-2008)
  • Arema Indonesia (2009 - sekarang)
  • Arema FC (2017 - sekarang)
  • NZR Sumbersari FC Malang (2018 - sekarang)

Pemain Arema Indonesia di liga pertama Liga 3 Jatim Grup J melawan PSM Madiun (5/12/2023) | Foto : jatim.tribunnews.com
Pemain Arema Indonesia di liga pertama Liga 3 Jatim Grup J melawan PSM Madiun (5/12/2023) | Foto : jatim.tribunnews.com

Sejarah Nama Stadion Gajayana

Sebelum bernama Gajayana, stadion ini bernama Malang Stadium. Nama Gajayana berasal dari nama raja pertama Kerajaan Kanjuruhan yang berdiri pada abad ke-8 yakni Prabu Gajayana.

Prabu Gajayana yang bertahta selama 29 tahun (760-789) ini dikenal sebagai sosok yang sangat arif dan bijaksana. Beliau sangat dicintai oleh brahmana dan rakyatnya karena merupakan raja yang membawa kedamaian dan ketenteraman.

Gajayana beristrikan Dewi Setrawati, anak pribumi desa Kanjuruhan. Di desa itu Gajayana mendirikan istana dan sejak itu pusat pemerintahan pindah ke Kanjuruhan.

Gajayana memiliki putri bernama Satyadarmika yang menikah dengan Dyah Sangkhara atau Rakai Panangkaran Sri Maharaja Tejahpurnapana Panangkarana, raja Mataram di Jawa Tengah (754-782). 

Dari pernikahan itu lahirlah Dyah Panunggalan. Rakai Panunggalan yang nama nobatnya Rakai Panunggalan Bhimaparakrama Linggapawitra Jawabhumandala berkuasa di bagian utara Jawa, yaitu di daerah Mamratipura (Medang) selama 18 tahun (782-800). 

Mungkin raja inilah yang menyatukan Kanjuruhan dengan Mataram, sepeninggal Gajayana yang wafat tahun 789. Hal itu dilihat dari namanya Panunggalan, yang berarti ‘penyatuan’. [wikipedia.com].

Sangat Melegenda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun