Mohon tunggu...
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Yayuk Sulistiyowati M.V. Mohon Tunggu... Guru - Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengintip Stadion Gajayana Malang di Tengah Isu Tukar Guling

12 Januari 2024   15:00 Diperbarui: 12 Januari 2024   15:35 5055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berita ini menjadi khabar melegakan bagi warga Kota Malang dan realisasi renovasi stadion menjadi moment yang ditunggu-tunggu. Selain menunggu tampilan baru sebagai venue kegiatan olahraga nasional maupun internasional, masyarakat juga sudah rindu dengan event-event penting yang terpusat di stadion legendaris ini. 

Suasana Stadion Gajayana, Kota Malang, Sabtu (24/10/2020). Pilot Drone: Arya Dega | kumparan.com
Suasana Stadion Gajayana, Kota Malang, Sabtu (24/10/2020). Pilot Drone: Arya Dega | kumparan.com

Jika renovasi ini berjalan baik maka Stadion Gajayana yang dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Stadion Gajayana, Pemerintah Kota Malang ini akan kembali mempunyai nyawa dan mampu menjadi ikon di Kota Malang seperti konsep awal berdirinya, 100 tahun yang lalu.

Stadion Tertua di Indonesia

Stadion Gajayana merupakan salah satu stadion tertua di Indonesia setelah Stadion Menteng Jakarta Pusat. Stadion Menteng Jakarta Pusat dibangun pada tahun 1921 dengan nama awal Voetbalbond Indische Omstraken Sport (Viosveld) sedangkan Stadion Gajayana dibangun pada 1 April 1924 tepat di HUT ke-10 Kota Malang oleh Wali Kota H.I. Bussemaker. 

Stadion Gajayana baru selesai dibangun lalu kemudian diresmikan  dua tahun kemudian yakni pada 1 April 1926.

Pembangunan Stadion Gajayana menghabisakan dana hingga 100.000 Gulden atau setara 800 juta rupiah pada masa kolonial Belanda.  Konon, wali kota Malang, H.I. Bussemaker sangat terinspirasi dengan bangunan kuno single-tribune yang ada di kota Amsterdam, kota kelahirannya yang bernama Oude Stadion atau Het Nederlandsch Sportpark (1914).

Stadion Gajayana 1950 | Foto : jelajahmalangku.blogspot.com
Stadion Gajayana 1950 | Foto : jelajahmalangku.blogspot.com

Pada pembangunan awal stadion ini menampung 5.000 - 10.000 penonton. Setelah mengalami renovasi di tahun 1990 hingga 1992 dengan mengganti rumput dan penambahan tribune melingkar di utara-selatan-timur, stadion megah ini mampu menampung 17.000 penonton .

Tahun 1996 dilakukan penambahan lampu stadion yang berdaya pancar 800 lux. Penambahan lampu ini menggunakan dana sebesar 2 miliar rupiah.

Renovasi terakhir dilakukan pada tahun 2007-2008 dengan dilakukan penggantian rumput, penambahan dua tribune utama dan meninggikan tribune ekonomi bagian timur. Renovasi ini menelan dana sebesar 25 miliar rupiah dan mampu menampung penonton hingga 30.000 orang. 

Stadion Gajayana memiliki tiga kategori tribune; tribune VIP bawah (1.500 orang), tribune VIP atas (6.000 orang), dua tribune utama (2.000 orang), dan sisanya tribune ekonomi (20.475 orang).

Perjalanan Sejarah Fungsi Stadion Gajayana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun