Setiap orang senang dihargai dan tidak disuka dihukum dalam bentuk apapun. Memuji orang lain berarti memberikan penghargaan atas prestasi kerja orang lain. Hal ini memberikan semangat kepada seseorang untuk lebih meningkatkan prestasi kerjanya. Tetapi pujian yang diucap itu tidak asal ucap, harus pada tempat dan kondisi yang tepat. Kesalahan pujian bisa bermakna mengejek. Berbeda dengan pujian, hukuman diberikan kepada anak didik dengan tujuan untuk memberhentikan perilaku negatif anak didik. Frekuensi kesalahan diharapkan lebih diperkecil setelah diberikan hukuman pada anak didik.
d. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajarÂ
Dalam dunia pendidikan, anak didik membutuhkan penghargaan. Dia tidak ingin dikucilkan. Berbagai peranan dalam kehidupan yang dipercayakan kepadanya sama halnya memberikan rasa percaya diri kepada anak didik. Anak didik merasa berguna, dikagumi atau dihormati oleh guru atau orang lain. Perhatian, ketenaran, status, martabat, dan sebagainya merupakan kebutuhan yang wajar bagi anak didik, semuanya dapat memberikan motivasi bagi anak didik dalam belajar.
e. Motivasi dapat memupuk optimis dalam belajarÂ
Anak didik yang mempunyai motivasi dalam belajar selalu yakin dapat menyelesaikan setiap pekerjaan yang dilakukan. Dia yakin belajar bukanlah kegiatan yang sia-sia. Hasilnya pasti akan berguna tidak hanya kini, tetapi juga di hari-hari mendatang.
f. Motivasi melahirkan prestasi dalam belajarÂ
Dari berbagai hasil penelitian selalu menyimpulkan bahwa motivasi mempengaruhi prestasi belajar. Tinggi rendahnya motivasi selalu dijadikan indikator baik buruknya prestasi belajar seseorang anak didik.
2. Mengembangkan Motivasi dan Sikap Semangat Mengajar Â
Guru seharusnya selalu termotivasi untuk mengajar dengan ikhlas (taching by heart),mempertahankan dan menunjukkan harga diri ( prestige), ketenangan lahir dan batin untuk menyebarkan ilmu pengetahuan. Ini adalah unsur intrinsik yang merupakan medan magnet yang akan menarik minat dan motivasi siswa untuk belajar bersama guru yang tampil ceria, menarik, enerjik, percaya diri atau antusias. Selain faktor intrinsik juga ada faktor entrinsik yang membuat guru selalu termotivasi diantaranya mendapatkan pendapatan untuk meningkatkan kesejahteraan, bersosialisasi dengan orang lain atau memperoleh status yang lebih tinggi dalam posisi profesinya atau  di lingkungan masyarakat.
3. Mengarahkan Siswa kepada Tujuan yang Ingin Dicapai
Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh adanya tujuan yang jelas. Ketika siswa memiliki tujuan yang ingin dicapai, mereka akan termotivasi untuk berusaha lebih keras dan belajar secara efektif serta efisien.