Mohon tunggu...
Yusuf Senopati Riyanto
Yusuf Senopati Riyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Shut up and dance with me
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saat ini sebagai buruh di perusahaan milik Negara.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Nah

8 September 2022   04:05 Diperbarui: 8 September 2022   04:19 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ditambah, dan kita semua pastinya masih ingat dalam pidato Presiden Jokowi menjelang peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI lalu, beliau Mr President juga menegaskan bahwa postur APBN cukup aman, bahkan surplus, sehingga bisa menjaga harga BBM agar tetap dapat dijangkau oleh rakyat.

untuk menjaga ruang fiskal tetap aman, selain memaksimalkan pendapatan negara dari pajak, termasuk memaksimalkan potensi pajak kekayaan, pemerintah perlu mendorong efisiensi besar-besaran untuk belanja birokrasi.

 

Krisis

Pemerintah juga dapat menghapus anggaran dengan menunda berbagai proyek-proyek yang tidak begitu mendesak seperti infrastruktur ( Untuk beberapa provinsi yang lebih mengutamakan jenis fasilitas lain), pembangunan Ibu kota baru, dan beberapa proyek lainnya.

Mr.President jokowi dapat menunda pembangunan Ibu kota baru hingga kondisi ekonomi Indonesia benar-benar pulih, sehingga bisa mengamankan anggaran sebesar Rp 500 triliun, dan hingga hari ini belum satu pun investor yang berminat.

Krisis energi yang terjadi hari ini dan masa depan seharusnya menjadi momentum bagi pemerintah untuk menata ulang tata kelola energi nasional dari hulu ke hilir, PT.Pertamina(persero) dan PT PLN(persero)., Agar tata kelola energi nasional lebih berdaulat dan bisa memakmurkan rakyat sesuai mandat konstitusi pasal 33 UUD 1945.

Jangan lagi seperti kejadian belakangan ini : minyak mentah dari sumur-sumur minyak di Indonesia diekspor dan diolah di Kilang-Kilang minyak Singapura kemudian kita impor kembali. Apa Ini ?. Apa Itu?.

Pemerintah seharusnya meninjau ulang keputusan menaikkan harga BBM subsidi, mempertimbangkan situasi ekonomi rakyat yang belum sepenuhya pulih dari pandemi.

Selain itu, mengingat cadangan minyak bumi yang makin terbatas dan ketergantungan pada impor yang semakin tinggi, pemerintah harus mempercepat transisi secara benar dan berkedaulatan Rakyat ke energi terbarukan yang potensinya melimpah di dalam negeri.

Pengelolaan sumber daya energi, termasuk minyak bumi, juga harus dikembalikan pada mandat konstitusi pasal 33 UUD 1945.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun