Mohon tunggu...
Yusep Hendarsyah
Yusep Hendarsyah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer, Blogger, Bapak Dua Anak

Si Papi dari Duo KYH, sangat menyukai Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Jangan Mau Punya Gaji Bawang Sama Gaji Diet!

21 April 2016   21:48 Diperbarui: 15 Mei 2016   20:28 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat saya di SMP kebiasaan menabung di Bank dianggap  sesuatu yang aneh menurut  sebagian teman sekolah, namun kebiasaan inilah yang membawa  habit kebiasaan saya akan pentingnya menabung hingga sekarang ,bahkan anak anak saya yang balita pun sudah saya siapkan tabungannya hingga ke perguruan tinggi nanti.

 Dengan menabung, jelas sudah  keuangan kita menjadi lebih terencana. Sedikit demi sedikit uang yang terkumpul menjadi banyak. Slogan hemat pangkal kaya  saat itu berlaku untuk saya. Menjadi kaya karena punya uang banyak dibandingkan teman lainnya adalah kebanggaan pribadi dan orang tua tentunya. Terkadang mereka menitipkan uangnya untuk saya tabungkan di Bank. 

KENAPA NASABAH HARUS PINTAR MEMILIH BANK ?

Horeeei!  Dahulu mah tidak ada istilah lembaga penjaminan simpanan, modal percaya saja seratus persen, kan Bank Pemerintah, masa pemerintah bisa bangkrut? . Baru saat ini saya paham, kenapa sebuah bank bisa dilikuidasi? Ternyata karena banyak faktor salah satunya adalah banyaknya kredit macet. Kalau di Bank lain uang milyaran untuk memodali segelintir orang  dan orang itu usahanya kemudian kolaps seperti di Tahun 1998 dan 2008 di mana kata ahli ekonomi ini adalah siklus sepuluh tahunan , secara global sering terjadi resesi di siklus ini. Usaha kolaps alias bangkrut sehingga gagal bayar, maka  tentunya Bank akan kehilangan sumber pendapatannya. Sedangkan di Bank tempat saya menabung dulu,  uang miliaran digunakan untuk memodali usaha kecil yang jumlahnya ribuan dan biasanya orang kecil akan jujur mengembalikan hutangnya secara tepat waktu. Inilah yang membedakan kenapa satu Bank dengan Bank lainnya berbeda dalam ketahanan mempercayakan kepercayaan nasabahnya. Beruntung pemerintah akhirnya membentuk Lembaga Penjamin Simpanan agar  masyarakat terjamin hak haknya atas uang yang disimpan dalam Bank tersebut. 

lps2-57354b745497733805e2d1df.jpg
lps2-57354b745497733805e2d1df.jpg
Merencanakan Keuangan yang Baik untuk Masa Depan adalah suatu kepastian yang tidak terbantahkan lagi. Lihat gaji anda apakah masih bawang atau diet? Segera ubah masa depan dengan  mendapatkan penghasilan besar .Lalu berhematlah dan menabung di Bank, pastikan anda memiliki tabungan dana darurat terlebih dahulu. LPS dalam acara nangkring bareng Kompasiana mengajarkan bahawa dana darurat itu hatus ada  minimal 12 kali pengeluaran tiap bulannya. Ketika sudah memiliki dana darurat  lalu mulai lah berinvestasi sesuai kemampuan namun bisa dikontrol oleh tangan anda sendiri. Selamat menabung, Yakin usaha sampai , anak, istri/suami di rumah pasti Happy. 

 So masih takut menabung di Bank? kan sudah ada LPS.

#semoga bermanfaat 

sumber : LPS

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun