Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Periksa, Apakah Anda Termasuk Orang Bijaksana?

3 Januari 2019   16:05 Diperbarui: 5 Januari 2019   16:32 3029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: smallbusiness.co.uk

Oleh karenanya, bisa dimengerti kalau orang bijak itu selalu diasosiasikan dengan banyak hal positif dalam cara berpikirnya: memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih tinggi, kalaupun memiliki perasaan negatif tetapi jumlahnya lebih sedikit bahkan tidak berarti, memiliki pola hubungan lebih baik serta refleksi yang lebih tidak depresif dalam implementasinya, dan dengan demikian diyakini dan dialami bahwa orang yang paling bijaksana dapat menjalni hidupnya lebih lama ketimbang orang yang tidak bijaksana.

Hasil-hasil survey juga memperlihatkan fakta bahwa mereka yang termasuk orang yang lebih bijaksana, pada umumnya memiliki tingkat kesejahteraan yang semakin tinggi dari waktu ke waktu, bahkan nampak secara khusus ketika mereka memasuki usia yang semakin tua.

Fakta banyak memperlihatkan bahwa kadar kepintaran seseorang tidak membuat perbedaan terhadap kesejahteraan yang dicapai, mungkin karena level IQ tidak mencerminkan kemampuan seseorang untuk menjalin hubungan baik atau membuat keputusan dalam hidup sehari-hari yang lebih banyak menentukan hasil capaiannya.

Berbicara tentang orang yang bijaksana pada dasarnya melihat dan melaksanakan apa yang disebut dengan keseimbangan, Betul, bahwa kebijaksanaan adalah tentang keseimbangan.

Seorang yang bijak dapat mengelola keseimbangan hidup antara jangka pendek dengan jangka panjang, seimbang antara kepentingan pribadi dengan kepentingan orang banyak dan orang lain, tidak mengenal kata greedy, serta mampu beradaptasi baik dimasa old maupun zaman now nan milenial.

Periksa Anda bijaksana atau tidak.

Berdasarkan pemahaman yang sangat detail diatas tentang orang bijaksana, maka Anda bisa memeriksa diri sendiri apakah Anda termasuk orang yang bijaksana. Atau paling tidak, seberapa besar dan tinggi serta dalam kadar bijaknya Anda selama ini dalam menjalani, menghadapi dan mengelola perjalanan hidup keseharian Anda.

Jangan berkecil hati apabila Anda belum memiliki kadar yang memadai untuk disebut bijaksana. Atau malah Anda sama sekali tidak bijaksana. Sebab, hasil-hasil kajian dan penelitian menunjukkan bahwa menjadi bijaksana itu bisa dibentuk dan terbentuk dalam jangka waktu yang dijalani.

Anda bisa belajar dan berlatih untuk menjadi orang yang bijaksana, dan lebih bijaksana dalam setiap hari, setiap kegiatan dan setiap problem yang dihadapi.

Menjadi orang bijaksana harus memahami dan mengenal darimana sumber-sumber bijaksana itu. Yaitu, dibangun dan dibentuk dari nilai-nilai luhur yang bersumber dari Sang Ilahi pemberi, pencipta dan pemilik kehidupan. Itulah yang disebut dengan hikmat sebagai sumber menjadi orang bijaksana.

Fahami bahwa hikmat yang berasal dari Sang Tuhan Yang Maha Esa itu adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik, tak mementingkan diri dan kepentingan sendiri. Sang Ilahi selalu bijak untuk memperlakukan ciptaannya, dan karenanya sumber hikmat yang benar adalah dari Tuhan sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun