Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Periksa, Apakah Anda Termasuk Orang Bijaksana?

3 Januari 2019   16:05 Diperbarui: 5 Januari 2019   16:32 3029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: smallbusiness.co.uk

Orang bijak tidak selalu harus seorang sarjana, karena dalam kenyataan orang bijak tidak berpendidikan tinggi, juga tidak memiliki harta kekayaan melimpah.

Orang bijaksana itu termasuk orang yang selalu menggunakan akal budinya, pengalaman dan ilmu pengetahuannya; arif; tajam pikiran, bahkan pandai dan hati-hati, termasuk cermat, teliti, ketika diperhadapkan dengan kesulitan atau masalah dan perggumulan.

Orang bijaksana, dalam tingkah lakunya akan memberikan tanggapan terhadap setiap masalah dan pertanyaan yang orientasi penyelesaian walaupun cenderung menjeratnya, tetapi dia lolos.

Penampilan orang yang memiliki sikap bijaksana adalah sikap tepat dalam menyikapi setiap keadaan dan peristiwa sehingga memancarlah keadilan, kejujuran dan kebeningan hati, sehingga setiap orang yang berselesih akan mendapatkan kedamaian untuk keluar dari kemelut yang menggigit.

Bijaksana difahami dan diamini sebagai sikap positif seseorang dimana dia dapat berlaku adil dan melakukan sesuatu yang tidak cuma-cuma dalam arti memiliki tujuan dan berlandaskan hal yang jelas, terutama menyangkut kepentingan kemanusiaan dari semua orang yang terkait dan terikat dengan situasi pelik yang dihadapi.

Bijaksana adalah sikap di mana orang dapat menempatkan sebuah tugas dengan baik, secara proporsional tanpa menimbulkan ketidakseimbangan baik dari segi implementasi maupun dari segi hasil yang akan dicapai.

Perilaku orang yang bijaksana akan diperlihatkan melalui tindakan berdasarkan pengalaman dan pengetahuannya, bukan berdasarkan hawa nafsu dan kebohongan belaka, dan kata-kata yang keluar dari mulut orang yang bijaksana mengandung hikmat yang memberikan jalan keluar, harapan dan semangat bagi siapa saja yang terlibat dan melihat serta mendengarkannya.

Orang yang bijak tetap tenang di dalam sebuah krisis, dan kalau perlu mereka dapat mundur dan melihat gambaran lebih besar terhadap sebuah situasi yang chaos atau kacau. Mereka lebih tenggang rasa dan dapat merefleksi diri serta mampu menyadari keterbatasan pengetahun mereka sendiri, mempertimbangkan perspektif alternatif, dan mengingat bahwa dunia selalu berubah tanpa harga mati pada sebuah jalan keluar yang dibutuhkan.

Orang bijak berbeda banget dengan orang pinter, dan oleh sebab itu maka kebijaksanaan tidak boleh disalahartikan dengan kepintaran. Meski kepintaran membantu, Anda dapat menjadi pintar tanpa menjadi bijaksana.

Orang yang bijak menoleransi ketidakpastian dan tetap optimistis bahwa permasalahan yang rumit pun memiliki solusi. Orang-orang yang bijak memiliki kemampuan untuk menilai memisah-misahkan mana yang benar dan mana yang tidak benar.

Dalam mengelola organisasi, ataupun sebuah bisnis atau usaha, orang bijaksana mampu membuat rencana bisnis yang lebih baik dan berhasil karena kemampuannya untuk mengendalikan diri, serta mampu melihat situasi dengan sangat objektif dan bersih terang benderang. Mereka memiliki visualisasi yang sangat kuat dan tajam untuk keluar dari situasi yang sangat pelik sekalipun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun