Seorang karyawan yang baik dan profesional harus terus mengembangkan sikap kritis di tempat kerjanya agar tidak menjadi korban dari perilaku buruk seorang pimpinan.Â
Kalau merasa tidak mampu menghadapi dan akan menderita terus menerus, maka tidak ada pilihan lain, harus pergi dan keluar dari lingkungan kerja yang tercemar itu.Â
Tidak mudah mengidentifikasi pimpinan yang memiliki perangai dan perilaku buruk terhadap bawahannya. Bisa jadi karena sudah sangat lama bekerja disuatu jabatan maka dianggapnya biasa-biasa saja, padahal sesungguhnya sangat mematikan secara langusung.Â
Pakar Emosional Inteligen, Travis Bradberry mengidentifikasi ada beberapa macam pimpinan yang berperilaku buruk di tempat kerja yang harus diwaspadai dan bila perlu harus dikelola dengan tepat.
Pertama, Kawan yang Tidak Pantas
Bila ada pimpinan yang terlalu baik bahkan terlalu ramah, berhati-hati. Dia terus-menerus mengundang Anda untuk nongkrong di luar kantor dan terlibat dalam gosip kantor yang tidak bermanfaat. Tidak segan-segan untuk menggunakan pengaruhnya mendapatkan teman dengan mengorbankan pekerjaannya.Â
Cenderung memilih favorit orang-orang tertentu dan menciptakan perpecahan di antara karyawan, yang menjadi frustrasi oleh ketidakseimbangan dalam memberikan perhatian.
Menghadapi pimpinan yang seperti ini, maka hal terpenting yang harus dilakukan adalah belajar menetapkan batas-batas yang super tegas. Jangan biarkan posisinya mengintimidasi Anda. Sehingga, dengan secara sadar dan proaktif membuat batas, Anda dapat mengendalikan situasi.Â
Misalnya, boleh saja bersahabat dengan pimpinan sepanjang hari berkongkow-ria tetapi katakan kalau Anda tidak menyukai minuman dalam jam kerja. Walaupun demikian sangat penting untuk tidak memasang batas yang tidak perlu yang membuat Anda tidak terlihat ramah. Artinya jangan sampai membuatnya melihat Anda sebagai sekutu akan menempatkan Anda pada posisi yang lebih kuat daripada yang bisa Anda perkirakan.
Kedua, Micromanager
Ini jenis perilaku pimpinan yang membuat Anda merasa seolah-olah berada di bawah pengawasan yang sangat ketat. Kesalahan sedikit yang terjadi akan mememerintahkan bawahannya untuk mengulangi lagi dari awal.Â